Liputan6.com, Jakarta Bentuk dan jenis rokok yang ada di pasaran kini semakin memikat para wanita. Lihat saja rokok-rokok dikemas dalam bentuk menarik minat kaum hawa dengan ukuran kecil, seperti diungkapkan Guru Besar Fakultas Kesehatan Masyarakat UI, Prof. Hasbullah Thabrany.
"Produksi rokok kretek itu tidak tambah, namun yang tambah produksi rokok mild (rokok putih). Jadi jelas itu upaya menarget anak-anak perempuan," tutur Prof. Hasbullah dalam salah satu rangkaian Hari Tanpa Tembakau Dunia 2016 di Jakarta, Jumat (27/5/2016).
Baca Juga
Advertisement
Selain produksi rokok mild yang ditambah, Prof. Hasbullah juga melihat bahwa bentuk rokok itu semakin feminin jika dilihat dari desainnya. Bentuk batang rokok kini dibuat lebih kecil, bagi perempuan ini merupakan hal yang menarik.
"Jangan lupa, manajer produk rokok itu sudah melakukan analisis selera konsumen. Jadi mereka tahu yang seperti apa yang diinginkan konsumen," tuturnya lagi.
Di Indonesia, konsumsi perokok perempuan tidak sebanyak pria. Berdasarkan Global Adult Tobacco Survey: Indonesia Report 2011, ada sekitar 67 persen pria perokok dan 2,7 persen perokok wanita.
Secara umum, perokok meningkatkan risiko terkena kanker paru-paru dan penyakit jantung koroner. Sementara itu bagi wanita bisa berdampak pada reproduksi wanita, serat kanker payudara.