Liputan6.com, Yogyakarta - Mau lihat sosok lain tokoh dan pemimpin revolusioner Kuba, Fidel Castro di mata seniman? Ada di Art Jog 2016 yang kembali digelar tahun ini di Jogja National Museum, Kota Yogyakarta.
Acara bertema Mandiri ART JOG 9 Universal Influence ini digelar mulai 27 Mei-27 Juni 2016.
Ignatia Nilu selaku Koordinator Kurator Art Jog 9 mengatakan, ajang tahunan ini menghadirkan 94 karya seni dari 72 seniman nasional maupun internasional. Art Jog 9 ini berbeda dengan tahun-tahun sebelumnya.
Tahun ini Art Jog tidak membuka sistem open aplikasi seperti tahun sebelumnya. Namun saat ini Art Jog cenderung memilih mengumpulkan karya-karya seniman Art Jog yang sudah berkiprah delapan tahun ini. Nilu mengatakan, Art Jog 9 ini adalah kumpulan dari karya seniman Art Jog dari tahun ke tahun.
"Ini kompilasi dari prestasi atau capaian-capaian seniman yang kita miliki di Indonesia selama delapan tahun terakhir kita mengundang seniman terbaik dari Indonesia maupun internasional di Art Jog," ucap Nilu di Jogja National Museum, Kota Yogyakarta, Jumat 27 Mei 2016.
Terlebih, menurut dia, tahun kesembilan tidak memberlakukan sistem aplikasi. Hal ini dalam rangka mengeksposisi seniman-seniman yang telah hadir dalam delapan tahun terakhir di Art Jog.
"Jadi kita cari apa sih capaian-capaian delapan tahun terakhir, seperti tadi kita lihat ada seniman fokus pada painting instalasi. Sekali lagi ini adalah rangkuman art seniman-seniman Indonesia," tutur Nilu.
Nilu menjelaskan, setiap karya seniman yang ditampilkan memiliki ciri khasnya, seperti karya dari Eko Nugroho. Seniman ini mengumpulkan karya dari pengambilan foto yang dilakukan dari ketertarikan objek peristiwa dan mood. Hasil foto itu lalu dituangkan dalam sebuah karya lagi.
"Karya karya Mas Eko seperti bertuliskan Jill itu ternyata adalah korban pembunuhan di Australia. Dan masih banyak lagi," ujar Nilu.
Fidel Castro dan Salvador Dali
Selain itu, ada karya-karya lain di lantai tiga Jogja National Museum, seperti Air Mata Dali karya Garin Nugroho. Karya yang menggunakan media resin dan video projection ini menghadirkan wajah dari seniman Salvador Dali dengan mata yang dimasuki benda.
Baca Juga
Advertisement
Dalam keterangan karya itu, Garin menyebut selama 35 tahun berkarya ia tidak pernah lepas dari ketertarikannya kepada pelukis Salvador Dali.
"Bagi saya mengingat Salvador Dali adalah mengingat pemberontakannya. Ia lahir 11 Mei 1904 di Spanyol. Sejak kecil yang melakukan pemberontakan kepada ayahnya dan akademi seni rupanya, bahkan pada dunia seninya sendiri," papar Garin.
Ada pula karya lainnya baik lukisan, instalasi hingga foto. Karya foto dari Agan Harahap, misalnya, yang menampilkan foto foto sejarah dipadu dengan kisah kekinian.
Contohnya foto Fidel Castro yang sedang menurunkan kepalanya saat memegang keris. Seperti halnya orang Jawa saat memegang keris bersikap hormat.
Setiap pengunjung dapat menikmati karya-karya seni dengan membayar tiket masuk Rp 25-50 ribu per orang. Akhir pekan ini Anda dapat berkunjung dan menikmati karya-karya seniman Indonesia yang mewah dan bercitra rasa global di Yogyakarta.