Liputan6.com, Jakarta Bukan hanya permainan tradisional yang perlahan mulai tak dikenali. Jika tak diperkenalkan kembali, jajanan tradisional dari berbagai daerah di Nusantara juga bisa tak diketahui. Melihat pentingnya melestarikan kekayaaan bangsa yang salah satunya terwujud dalam keanekaragaman kuliner Indonesia, Gulaku menggelar program Jajanan Manis Bersama Gulaku.
Lewat program tersebut, Gulaku akan berkeliling ke sejumlah pasar tradisional Jabodetabek selama Mei sampai Agustus 2016. Bersama chef Yeni Ismayani, Gulaku sebagai salah satu produk nasional kembali mengenalkan dan mempraktikkan cara membuat 25 resep jajanan tradisional.
Advertisement
"Kami memilih 25 resep jajanan tradisional ini yang namanya belum banyak dikenal oleh masyarakat. Seperti kue Amparan Tatak dari Banjar, Kalimantan Selatan. Nama lainnya yaitu Nangka Susun. Kalau di Pulau Jawa, jajanan ini dikenal dengan kue pisang atau Nagasari," ujar Chef Yeni Ismayani.
Bagi Anda yang juga penasaran ingin mencoba membuat sendiri 25 resep jajanan tradisional, Gulaku juga memuat dalam website resminya di resepgulaku.com. Penggalakkan resep kue tradisional tersebut diharapkan agar tidak punah seiring invasi makanan atau jajanan dari negara lain.
"Masyarakat harus digelorakan untuk mengonsumsi jajanan milik sendiri di tengah Masyarakat Ekonomi ASEAN (MEA). Sebab itu kuliner warisan leluhur harus bisa bersaing dengan makanan asing lainnya. Apalagi jajanan tradisional itu tidak sekadar nikmat dan menyenyangkan, namun mengandung filosofi adiluhung," jelas Fiter Cahyono, Communication Officer Gulaku.
Selain melestarikan jajanan nusantara, program ini bertujuan untuk memperlihatkan kepedulian pada mitra di pasar tradisional. Gulaku ingin mengajak para ibu kembali ke pasar tradisional. Seperti menggelar program Grebek Pasar dalam bentuk demo masak jajanan tradisional, kompetisi masak antara komunitas ibu-ibu, dan kampanye membeli produk lokal berkualitas.
