Ada 'Silicon Valley' di Xinjiang Tiongkok

Di balik kawasan super blok ibukota sekaligus kota terbesar di bagian utara Xinjiang itu ternyata menyimpan segudang 'rahasia'.

oleh Arie Mega Prastiwi diperbarui 28 Mei 2016, 11:01 WIB
Xinjiang Software Park (www.gtek-usa.com)

Liputan6.com, Urumqi - Kota Urumqi tak henti-hentinya memberi kejutan. Di balik kawasan superblok ibukota sekaligus kota terbesar di bagian utara Xinjiang itu ternyata menyimpan segudang 'rahasia'.

Berlokasi di kawasan Urumqi Economic and Technological Development (UETD)terletak satu gedung bertingkat lebih dari 18 lantai. Di situ, Pemerintah Otonomi Daerah Uighur Xinjiang memberi berbagai fasilitas bagi pengusaha muda di bidang start up untuk mengembangkan bisnis mereka.

Gedung yang baru dibangun pada 2010 itu adalah Software Park Urumqi dan merupakan bagian dari Silk Road Economic Belt yang digagas oleh Presiden Xi Jinping.

 


"Di sini, diibaratkan Silicon Valley ala Xinjiang. Kami menyediakan berbagai fasilitas diantaranya program software, multi languange service, pelayanan teknologi multi bahasa untuk pusat data dan internet bagi perusahaan start app," ujar Bi Zhonghua, pimpinan direktur dari Software Park Urumqi kepada Liputan6.com.

Semenjak dibangun 6 tahun lalu, 'Silicon Valley' itu telah memiliki 150 perusahaan dan rencananya dalam 2 tahun ke depan akan memiliki lebih dari 210 perusahaan. Selain itu, mereka telah bekerja sama dengan Microsoft, IBM dan terkoneksi dengan Universitas Xinjiang dan Beijing.

"Di sini, kami juga menyediakan kantor bagi perusahaan-perusahaan itu, dan segala pelayanan yang lain. Semua gratis oleh pemerintah kecuali uang sewa kantor saja," lanjut Zhonghua.

Pimpinan direktur itu mengatakan software park menyediakaan platform, mesin server sehingga membuat mereka memangkas pengeluaran tersebut.

"Mereka tinggal menjual produk mereka saja. Semudah itu," unjar Zhonghua lagi.

Teknologi 3D

Kemudahan tersebut dirasakan oleh salah satu perusahaan yang menginduk kepada Software Park.

"Kami di sini tinggal menjalankan usaha saja, tanpa perlu memikirkan hal lain, seperti software dan teknologi lainnya," kata CEO Claud Union Intelligence, Jin Zhi Qiang.

Perusahaan yang masih seumur jagung itu mengklaim memiliki lebih dari 100.000 produk yang mereka jual.

"Salah satunya adalah desain interior. Penjualan yang kami lakukan pun unik memakai Okulus dan teknologi Virtual Reality (VR). Mereka tak perlu lagi mendatangi rumah yang mereka inginkan, tinggal kami desain produknya lantas dengan VR mereka bisa membayangkan seperti apa rumah yang mereka idam-idamkan," kata Qiang.

Sejumlah perusahaan mendapatkan kemudahan di Xinjiang Software Park (Liputan6/Arie Mega Prastiwi)


Perusahaannya juga menjual properti dan mempromosikan pariwisata. Semua dilakukan dengan teknologi yang telah disediakan oleh Software Park milik pemerintah.

"Kami juga tak perlu lagi memikirkan promosi. Ada multi bahasa pusat layanan yang tinggal menerjemahkan bahasa pelanggan kami ke China semudah membalikkan telapak tangan," lanjutnya lagi.

Qiang juga memamerkan meja tamunya yang ternyata meja dengan kemampuan menghasilkan teknologi 3D.

"Tinggal letakkan saja gambar desain rumah, lantas dengan tablet yang telah terhubung dengan software, akan terlihat proyeksi 3D," pamer Qiang.

"Di software park, bakal membuat bisnis lebih mudah. Jalur Sutra Abad ke-21 bisa terwujud berkat layanan tersebut," tutupnya.

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya