Liputan6.com, Jakarta - Attaporn Boonmakchuay mendapat kejutan tak menyenangkan saat buang hajat. Ia yang sedang berjongkok, tak melihat pergerakan ular piton yang muncul dari lubang WC dan kemudian menancapkan gigi runcingnya ke kemaluan pria asal Thailand itu.
"Rasanya kemaluanku seolah putus," kata dia, seperti dikutip dari BBC, Sabtu (28/5/2016). "Gigitan ular itu sungguh keras."
Baca Juga
Advertisement
Ular yang menggigit warga Bangkok timur itu memiliki panjang 3 meter. Hewan melata itu merayap melalui pipa hingga mencapai lubang toilet.
Bagaimana bisa itu terjadi?
Kisah ular yang merayap lewat saluran pipa rumah tangga sering terdengar. Demikian menurut Geoff Jacobs dari Queensland Wildlife Solutions di Australia-- yang menjalankan bisnis penangkapan ular di Brisbane selama 20 tahun.
"Ular itu hanya mengikuti jejak tikus," kata dia. "Tikus-tikus di seluruh dunia turun ke selokan dan ular mengejar mereka."
Dari situ lah, hewan bertubuh panjang tersebut sampai ke kamar mandi.
"Hanya ada sedikit air di bagian bawah mangkuk toilet. Ular itu melata di pipa yang kering, dan hanya ada sedikit air di lekukan berbentuk 'S'. Ular hanya perlu menunduk 1,5 sampai 2 inchi lalu kembali meluruskan tubuh. Itu hal yang mudah setelah mereka belajar bagaimana melakukannya, "kata Jacobs.
Jacobs mengaku mendapat 5 panggilan dalam setahun untuk menyingkirkan ular yang muncul dari toilet. Kebanyakan, jenisnya adalah ular pohon yang berwarna hijau.
"Itu pekerjaan yang tak menyenangkan. Toilet bisa saja berusia 30-40 tahun dan hanya permukaannya yang dibersihkan. Jika Anda menarik sesuatu dari sana, tentunya itu bukan hal mengasyikkan. Aku selalu membawa sebotol disinfektan saat melakukannya."
Tikus Hingga Buaya
Awas Tikus
Meski jarang ada ular di wilayah tempat tinggal kita, hewan lain bisa muncul dari dalam toilet: tikus.
"Saat itu sekitar pukul 03.00 sampai 04.00 dini hari. Aku masih berada di tempat tidur," kata Tansy Aked, mengisahkan kejadian mengerikan di ruang bawah tanah flatnya yang berada di kawasan dambaan Maida Vale, London Timur.
"Saya mendengar suara percikan, suara percikan yang keras, seperti ada sesuatu di kamar mandi," kata dia.
Awalnya, Aked mengira, ada kodok di kamar mandinya. "Jadi, aku menuju kamar mandi dan menyadari bahwa tersangkanya bukan kodok melainkan tikus yang ada di dalam lubang toilet."
Aked tak sanggup mengambil tikus itu. Ia ngeri melakukannya. "Jadi, yang kulakukan adalah membanting tutup toilet, sambil merinding, lalu menyiramnya," kata dia.
Tikus itu terbawa pusaran air. Namun, sejam kemudian makhluk menjijikkan itu kembali muncul. "Aku lantas menyiramnya lagi."
Pagi harinya, saat membuka lemari di bawah wastafel, ia menyadari, tikus bandel itu masih ada di pipa toiletnya.
Maka, Aked kemudian menelepon pengusir tikus. Perempuan itu meminta pada petugas itu untuk menggunakan mobil polos, tanpa tengara apapun. Ia tak mau malu di depan para tetangga.
Petugas mengatakan, tikus-tikus tersebut mungkin masuk melalui saluran pembuangan. Ia pun membubuhkan racun ke dalamnya.
Namun, sang petugas mengingatkan, meski tikus-tikus tersebut mati, bukan tak mungkin yang lainnya muncul.
Untungnya, Aked memang sudah berencana pindah beberapa pekan kemudian. Ia lolos dari masalah.
"Hal yang menakutkan adalah tikus-tikus itu bisa berenang di dalam pipa. Lalu, saat Anda duduk di toilet hewan itu bisa muncul tiba-tiba," kata dia.
Kekhawatiran itu beralasan. Penduduk County Cork di Republik Irlandia diperingatkan untuk mengecek toilet mereka pada April lalu setelah seekor tikus mengigit bokong seorang pria sepuh.
Laba-laba dan Buaya
Tak hanya ular dan tikus, laba-laba berbahaya juga sanggup memicu insiden toilet di sejumlah negara.
Meski hanya berurusan dengan ular, Geoff Jacobs mengaku hewan berjaring itu bisa menimbulkan masalah di Australia.
Mereka tak hanya jatuh ke lubang toilet dari atas, tapi juga mendekat dari bawah. "Mereka bisa muncul dengan berbagai cara," kata dia. "Ada banyak jenis laba-laba yang bisa bergerak di bawah air.
Laba-laba memang tak bisa berenang, namun mereka bisa tetap hidup selama 30 jam di dalam air.
"Hewan bisa menjebak gelembung kecil udara di rambut di sekitar perut, yang membantu mereka, baik untuk pernapasan juga untuk mengambang," demikian menurut Australian Museum.
Sementara itu di New York, kisah tentang buaya dalam gorong-gorong telah menjamur sejak 1930-an, namun itu mungkin hanya desas-desus belaka.
Sementara di Paris, seekor buaya memang pernah ditemukan di gorong-gorong kota pada tahun 1980-an, di bawah Pont Neuf.
Jangan buru-buru khawatir, karena belum ada catatan yang menyebut buaya bisa sampai ke lubang toilet.
Advertisement