Simeone: Tak Ada yang Mengingat Runner up

Sebelumnya, kekalahan juga didapat Atletico dari Madrid di final musim 2013/2014.

oleh Ahmad Fawwaz Usman diperbarui 29 Mei 2016, 10:30 WIB
Pelatih Atletico Madrid, Diego Simeone.

Liputan6.com, Milan - Dua kali tampil di final Liga Champions, dua kali pula Diego Simeone gagal bawa Atletico Madrid tampil sebagai juara. Ironisnya, lawan yang selalu menjegal Atletico adalah Real Madrid. Tak heran jika Simeone kecewa berat.

Keberuntungan belum mau memihak kepada Atletico ketika bentrok dengan Madrid pada final Liga Champions 2015/2016 di San Siro, Minggu (29/5/2016) dinihari. Los Colchoneros dipaksa menyerah dari Madrid lewat drama adu penalti.

Baca Juga

  • Kata Bale Usai Dua Kali Bawa Madrid Juara Liga Champions
  • Jadi Penendang Penalti Kelima Madrid, Ronaldo Punya Firasat Juara
  • Hak Citra Mourinho di Chelsea Termasuk Pakaian Dalam Wanita

Bagi Atletico, kekalahan ini mungkin seperti De Javu. Sebab, mereka juga sempat bertemu Los Blancos pada final Liga Champions 2013/2014. Bahkan, kekalahan saat itu jauh lebih menyakitkan. Setelah unggul 1-0 hingga injury time babak kedua, Atletico malah takluk 1-4 di tangan Madrid.

Pada duel kali ini, sejatinya Atletico mampu mengimbangi agresivitas Madrid. Bahkan, mereka sedikit lebih unggul dalam penguasaan bola. Ketika tertinggal 0-1 akibat gol Sergio Ramos di menit 15, Atletico sukses menyamakan skor lewat aksi Yannick Carrasco di menit 79.

Sayang, Atletico gagal memenangi pertarungan ketika babak tos-tosan digelar. Kegagalan Juanfran, eksekutor keempat, menjebol gawang Keylor Navas menjadi penyebab utama kekalahan Atletico. Hasil itu yang membuat Simeone kecewa berat.

"Tak akan ada yang mengingat tim runner up. Kalah pada dua final adalah sebuah kegagalan. Sekarang kita harus pulang dengan membawa luka-luka. Saya merasa sedikit bertanggung jawab karena tak mampu memberikan apa yang orang-orang inginkan. Itulah yang benar-benar menyakitkan," kata Simeone seperti dikutip Goal.com.

Kekalahan itu terbilang mengejutkan. Sebab, sejak kalah di final Liga Champions 2013/2014, Atletico menjadi salah satu tim yang sulit ditaklukkan Madrid. Tercatat, Madrid hanya sekali menang dalam 10 pertemuan. Sisanya, Madrid empat kali tertahan dan lima kali terkapar.

Sayang, catatan positif itu gagal dilanjutkan Atletico pada duel kali ini. Mengenai hal itu, Simeone pun mengakui bahwa Madrid kembali lebih superior dari timnya. "Pertama, selamat untuk Madrid. Sekali lagi mereka superior dari kami, kali ini dalam adu penalti," beber Simeone.

Kini, Madrid kian menegaskan dominasinya di Liga Champions. Total, sudah 11 gelar yang dikoleksi Madrid di ajang itu. Satu-satunya tim yang mampu mendekati perolehan gelar Madrid adalah AC Milan dengan tujuh trofi.

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya