Liputan6.com, Milan - Diego Simeone, pelatih Atletico Madrid, tampaknya akan terus merasakan kekecewaannya akibat kekalahan dari Real Madrid di final Liga Champions 2015/2016 dalam waktu lama. Saking kecewanya, Simeone mulai memikirkan masa depannya.
Simeone baru saja mencatatakan rekor buruk. Ia adalah pelatih terbanyak kedua yang mengoleksi kekalahan di final Liga Champions. Pasalnya, ia sudah dua kali gagal di laga puncak Liga Champions. Hanya Marcelo Lippi yang mengoleksi kekalahan lebih banyak, yakni tiga kali.
Baca Juga
- Cuplikan Video Madrid Juara Liga Champions
- Langit Eropa ke-11 Real Madrid
- Jadi Penendang Penalti Kelima Madrid, Ronaldo Punya Firasat Juara
Advertisement
Sebelumnya, Simeone harus melihat timnya dipecundangi Madrid pada final Liga Champions 2013/2014. Kini, petaka itu kembali didapat saat Simeone mendampingi Atletico saat bersua Madrid pada final di San Siro, Minggu (29/5/2016).
Setelah bermain 1-1 di waktu normal hingga babak tambahan berakhir, Los Colchoneros harus mengakui keunggulan Madrid yang menang adu penalti. Tampaknya, kekalahan itu begitu menyakitkan bagi Simeone. Bahkan, ada kemungkinan ia akan memutuskan hengkang dari Atletico.
"Apakah saya harus melanjutkan Atletico atau itu menjadi akhir dari sebuah siklus? Saya harus mulai berpikir mengenai hal itu," tutur Simeone seperti dikutip Sky Sports.
Terlepas dari kegagalan Atletico memenangi final kali ini, status Simeone sebagai salah satu pelatih terbaik di dunia tetap tak tergerus. Bagaimana pun, publik tentu sepakat jika menyebut Simeone sebagai aktor di balik kehebatan Atletico dalam beberapa tahun terakhir.
Aktor Kebangkitan Atletico
Ia dihadirkan manajemen Atletico pada Desember 2011. Saat itu, Atletico terpuruk di papan bawah klasemen La Liga. Perlahan tapi pasti, mereka mulai merangkak naik hingga finis di posisi kelima klasemen La Liga 2011/2012. Tak hanya itu, Simeone juga mampu mempersembahkan gelar Liga Europa 2011/2012 setelah menaklukkan Athletic Bilbao 3-0.
Tentu saja, sosok yang paling berjasa di balik kesuksesan Atletico adalah Simeone. Sejak itu pula, Atletico berevolusi menjadi salah satu tim yang disegani di Spanyol dan Eropa. Puncak kesuksesan Simeone sebagai pelatih Atletico adalah saat mempersembahkan gelar La Liga 2013/2014 dan tampil di final Liga Champions.
Jika pun memutuskan hengkang setelah kembali gagal mempersembahkan gelar Liga Champions, Simeone pun tak perlu khawatir. Diyakini, klub-klub top Eropa akan mengantre untuk bisa mendapatkan tanda tangannya.
Biodata Simeone
Nama lengkap: Diego Pablo Simeone Gonzalez
Kebangsaan: Argentina
Kelahiran: Buenos Aires, Argentina, 28 April 1970
Tinggi/berat: 177 cm/77 kg
Rapor Karier Melatih Simeone
Racing (18 Februari 2006-4 Mei 2006): 5 menang, 3 seri, 6 kalah dari 14 laga
Estudiantes (18 Mei 2006-3 Desember 2007): 34 menang, 15 seri, 11 kalah dari 60 laga
River Plate (15 Desember 2007-7 November 2008): 20 menang, 12 seri, 12 kalah dari 44 laga
San Lorenzo (15 April 2009-3 April 2010): 21 menang, 9 seri, 18 kalah dari 48 laga
Catania (19 Januari 2011-1 Juni 2011): 7 menang, 3 seri, 8 kalah dari 18 laga
Racing (21 Juni 2011-23 Desember 2011): 8 menang, 10 seri, 2 kalah dari 20 laga
Atletico Madrid (23 Desember 2011-...): 163 menang, 51 seri, 43 kalah dari 257 laga
Prestasi Simeone Sebagai Pelatih
Estudiantes
Liga Argentina: Torneo Apertura 2006
River Plate
Liga Argentina: Torneo Clausura 2008
Atletico Madrid
Liga Spanyol: 2013/2014
Copa del Rey: 2012/2013
Piala Super Spanyol: 2014
Liga Europa: 2011/2012
Piala Super Eropa: 2012
Advertisement