Liputan6.com, Jakarta - Erupsi Gunung Sinabung pada 21 Mei 2016 membuat masyarakat di Kabupaten Karo, Sumatra Utara khawatir. Tak terkecuali pebulutangkis Indonesia Anthony Sinisuka Ginting, yang akan turun di turnamen bergengsi BCA Indonesia Open Super Series Premier 2016.
Baca Juga
- Perjuangan Fan MU Dapatkan Tanda Tangan 'Langka' Mourinho
- Tuan Rumah Turunkan 44 Atlet di Indonesia Open 2016
- 5 Fakta Unik 'Si Kuping Besar' Liga Champions
Advertisement
Anthony pantas merasa cemas. Pasalnya, tempat tinggal kakeknya berada di sekitar daerah bencana.
"Di sana masih ada kakek, tapi saya dikabari kalau dia baik-baik saja," tutur Anthony usai jumpa pers Indonesia Open, Minggu (29/5/2016) sore di Hotel Sultan, Senayan.
Badan Penanggulangan Bencana Nasional (BPBN) sejauh ini masih menetapkan status awas untuk gunung tersebut. Mereka melarang segala macam aktivitas warga dalam radius 4 kilometer di sisi tenggara dari puncak kawah Gunung Sinabung.
"Rumah kakek lumayan jauh dari gunung. Saya belum sempat komunikasi tapi saya diberitahu papa kalau keluarga baik-baik saja," kata Anthony.
Lewat marga Ginting yang disandangnya dari sang ayah, Edison Ginting, Anthony ternyata masih memiliki garis keturunan suku Karo.
Ayah Anthony merupakan dosen di salah satu sekolah tinggi swasta di Kota Cimahi, Jawa Barat. Lahir dan besar di kampung halaman ibunya, Sriyati, membuat pebulutangkis peringkat 22 dunia tersebut lebih akrab dengan budaya Sunda.
Pada ajang Indonesia Open tahun ini, pemain 19 tahun tersebut akan langsung menghadapi unggulan kelima asal Denmark Jan O Jorgensen, pada putaran pertama, Senin (30/5/2016) di Istora Senayan, Jakarta. Pertemuan keduanya baru saja terjadi di final Piala Thomas 2016, pada 22 Mei di Kunshan, Tiongkok. Saat itu dia kalah dalam dua set langsung 21-17, 21-12.
"Saya ingin mengulang seperti tahun lalu, bisa tembus delapan besar. Tapi kalau lihat lawan pertama, Jan O Jorgersen, memang cukup berat. Saya akan berusaha dengan maksimal," kata Anthony.