Kebijakan The Fed Bakal Bikin IHSG Melesat

Harga minyak dan kebijakan bank sentral Amerika Serikat menjadi sentimen yang pengaruhi IHSG sepekan.

oleh Achmad Dwi Afriyadi diperbarui 30 Mei 2016, 06:20 WIB
Peserta mengikuti cara berinvestasi Mandiri Skuritas di Bursa Efek Jakarta, Selasa (17/11). Mandiri Sekuritas terus mendorong pertumbuhan jumlah investor pasar modal di Indonesia. (Liputan6.com/Angga Yuniar)

Liputan6.com, Jakarta - Laju Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) diproyeksi menguat pada perdagangan saham selama sepekan. Lantaran, Bank Sentral Amerika Serikat (The Federal Reserve/The Fed) belum menaikkan suku bunga acuan.

Analis PT Danareksa Sekuritas Lucky Bayu Purnomo mengatakan, kenaikan suku bunga The Fed yang belum terealisasi menjadi acuan jika kondisi di pasar saham masih stabil.

"Pasar menilai belum ada sentimen yang menimbulkan spekulasi," kata dia kepada Liputan6.com, Jakarta, Senin (30/5/2016).

Dia mengatakan, sentimen lain ialah perbaikan dari harga komoditas terutama minyak dunia yang telah menguji level US$ 50 per barel. Ini menjadi indikator jika perekonomian dunia telah mulai membaik.


"Harga minyak US$ 50 per barel sentimen positif untuk transaksi jangka pendek," tutur Lucky.

Lucky menilai, masuknya bulan Juni menjadi penanda akhir pelaku pasar untuk merealisasikan aksi ambil untung (profit taking). ‎Dia bilang, pelaku pasar cenderung melakukan aksi ambil untung pada Mei.

Lucky memperkirakan IHSG akan bergerak pada level support 4.780 dan resistance pada level 4.850-4.855 selama sepekan.‎

Riset PT HD Capital menyatakan, IHSG berpeluang naik pada perdagangan saham sepekan. Menurut HD Capital, IHSG berpeluang menembus level 4.800 pada pekan ini.

Dari dalam negeri, sentimen positif berasal dari harapan penguatan rupiah yang didorong oleh aliran dana masuk berasal dari penerapan tax amnesty. Selan itu, hal tersebut juga didorong oleh kenaikan ranking dari lembaga pemeringkat dunia Standard and Poors's (S&P).

"Katalis global melihat sentimen positif dari naiknya harga komoditas terutama minyak dan produk turunan akibat ekspektasi pemulihan ekonomi seiring kenaikan bunga The Fed pada Juni ini positif buat IHSG,‎" tulis riset tersebut.

HD Capital merekomendasikan PT Bank Mandiri Tbk (BMRI), PT Bukit Asam Tbk (PTBA), PT Adaro Energy Tbk (ADRO) dan PT Bumi Serpong Damai Tbk (BSDE) untuk dicermati pelaku pasar. (Amd/Ahm)

Tag Terkait

Rekomendasi

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya