Liputan6.com, Jakarta - PT Bank Negara Indonesia Tbk (BNI) dan Pemerintah Kabupaten Bojonegoro membentuk pola kemitraan untuk menarik minat investasi ke daerah yang dibungkus dalam acara Bojonegoro Investment Day 2016. Proyek kemitraan ini akan menjadi percontohan yang akan diterapkan di daerah-daerah lainnya.
Direktur Bisnis Korporasi BNI Herry Sidharta menjelaskan, dalam acara yang digelar pada Sabtu (28/2016) ini, BNI akan memberikan kemudahan dalam penyaluran kredit investasi yang dibutuhkan dan dipadu dengan kemudahan pengurusan izin investasi serta kelengkapan infrastruktur yang disiapkan oleh Pemerintah Kabupaten Bojonegoro.
Dalam gelaranBojonegoroInvestmentDay 2016,BNI juga mengajak nasabah sekaligus calon-calon investor potensial untuk melihat langsung debiturBNI yang sukses menjalankanbisnisnya diBojonegoro. Acara ini dilaksanakan sebagai pembuktian bahwaBNI menyalurkan kredit secara selektif pada pelaku usaha yang benar-benar prospektif dan produktif.
Baca Juga
Advertisement
“Kegiatan ini akan memberikan manfaat bagi investor berupa kemudahan akses investasi, bagi pemerintah daerah berupa peningkatan pertumbuhan ekonomi dan pemberdayaan masyarakat, serta bagi BNI akan mendapatkan manfaat berupa bisnis nasabah yang dapat ditangkap,” ujar Herry Sidharta dalam keterangan tertulis, Sabtu (28/5/2016).
Kabupaten Bojonegoro merupakan daerah yang tepat untuk menjadi tujuan investasi karena merupakan daerah yang berhasil mencatatkan pertumbuhan ekonomi 19,34 persen pada 2015, melampaui kecepatan pertumbuhan ekonomi Jawa Timur dan bahkan Nasional yang berada pada level 5,44 persen dan 4,79 persen. Dimana daya beli pun terpelihara dengan laju inflasi yang ditekan di level 2,91 persen
Bupati Bojonegoro Suyoto mengatakan, Bojonegoro tidak hanya memiliki potensi daerah yang sangat bernilai, melainkan juga memiliki iklim yang kondusif bagi investor dengan sumber daya manusia yang kompetitif.
Pemerintah Kabupaten juga mendukung dengan tata kelola kebijakan pemerintah daerah yang mendukung investasi antara lain insentif padat karya, dan dibentuknya tim penjemput investasi. Bojonegoro juga memastikan bahwa infrastruktur pendukung usaha tersedia secara prima.
Keunggulan Kompetitif yang dimiliki oleh Bojonegoro antara lain adanya Tim Penjemput Investasi yang akan mengurus seluruh perijinan investasi. Selain itu pemerintah daerah Bojonegoro juga memberikan insentif bagi industri padat karya berupa penghapusan dan pengurangan pajak.
"Di sisi sumber daya manusia, ada sekitar 12 ribu orang yang kami latih atas biaya pemerintah daerah dan ada 1,1 juta jiwa yang berusia produktif. Di bidang infrastruktur, kami siap membangun infrastruktur yang dibutuhkan,” ujarnya.