Hidayat Nur Wahid: Komunis Tak Punya Tempat di Bumi Pancasila

Keadilan sosial ini menjadi bagian yang harus kita kritisi.

oleh Liputan6 diperbarui 30 Mei 2016, 10:29 WIB
Keadilan sosial ini menjadi bagian yang harus kita kritisi.

Liputan6.com, Jakarta Berbicara di depan sekitar 200 kader PKS Kabupaten Klaten, Jumat sore, 27 Mei 2016, di gedung Darma Wanita Klaten, Wakil Ketua MPR, DR. Hidayat Nur Wahid menegaskan bahwa Indonesia berdasar Ketuhanan Yang Maha Esa, bukan ideologi lain.

Maka, akan menjadi sangat aneh, kalau sekarang ini ada yang berusaha menghidupkan kembali ideologi komunis. "Komunis itu kan tidak punya Tuhan, maka dia tidak berhak hidup di negara Indonesia ini," ungkap Hidayat Nur Wahid menanggapi marak gerakan berbau komunis di tengah masyarakat.

Begitu pula dengan kasus-kasus yang termasuk dalam kondisi kedaruratan, seperti narkoba, miras, sparatisme, Gafatar, dan sebagainya, semuanya tidak ada tempat di bumi Indonesia. Karena Indonesia adalah negara berdasar Pancasila.

Hidayat juga mengingatkan soal sila kelima: Keadilan Sosial bagi Seluruh Rakyat Indonesia. Sekarang ini, menurut Hidayat, terjadi kesenjangan antara kaya dan miskin yang luar biasa. "Keadilan sosial ini menjadi bagian yang harus kita kritisi," kata Hidayat menegaskan.

Mengingat berbagai masalah ini, MPR melakukan sosialiasi Empat Pilar. Hidayat menolak anggapan bahwa MPR melakukan sosialisasi karena muncul fenomena gerakan berbau komunis. Lalu, Hidayat menjelaskan, sosialisasi sudah dimulai sejak era dia menjadi Ketua MPR, periode 2004-2009. "Sosialisasi dilakukan karena perintah undang-undang," katanya.

Selain Hidayat Nur Wahid, juga menjadi narasumber dalam sosialisasi Empat Pilar MPR di Klaten ini adalah anggota MPR dari Fraksi Partai Kesejahteraan Abdul Kharis Almashari yang memang berasal dari dapil Jawa Tengah.

Rekomendasi

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya