Tol Laut Tekan Harga Pangan hingga 49 Persen di Indonesia Timur

Menko Bidang Kemaritiman Rizal Ramli mengusulkan "jembatan udara logistik" untuk menekan harga barang.

oleh Achmad Dwi Afriyadi diperbarui 30 Mei 2016, 16:29 WIB
Menteri Koordinator Kemaritiman dan Sumber Daya, Rizal Ramli saat memberi keterangan usai menggelar rapat koordinasi di Gedung BPPT, Jakarta, Senin (21/9/2015). Rakor membahas potensi gas yang ada di Blok Masela. (Liputan6.com/Helmi Fithriansyah)

Liputan6.com, Jakarta - Menteri Koordinator Bidang Kemaritiman Rizal Ramli mengatakan, realisasi program tol laut pemerintah berhasil menekan harga komoditas pangan sampai harga barang di Indonesia bagian timur. Hal ini lantaran tol laut membuat distribusi barang semakin lancar.

Rizal menyebut ‎di Indonesia bagian timur kini turun sampai 22 persen. Tidak hanya beras, gula pasir turun 28 persen, minyak goreng curah turun 15 persen, dan tepung terigu turun 29 persen.

"Harga barang turun di beberapa lokasi. Contoh, beras di Indonesia Timur turun 22 persen dibanding sebelum ada tol laut," kata dia usai rapat koordinasi terkait dengan tindak lanjut pelaksanaan tol laut, di gedung BPPT Jakarta, Senin (30/5/2016).

‎Rizal mengatakan harga ayam ras turun sebanyak 28 persen dan telur ayam 49 persen. Tak sekadar itu, dia mengatakan harga barang yakni triplek turun 17 persen dan semen turun 22 persen.


"Tol laut manfaatnya sangat besar berhasil menurunkan barang pokok, terutama Indonesia Timur," ujar dia.

Namun begitu, dia mengatakan harga komoditas tersebut masih tinggi untuk wilayah pedalaman, terutama di Papua, karena secara geografis  terdiri dari pegunungan. Sarana transportasi yang minim dituding sebagai biang keladi tingginya harga barang. Karena itu, pihaknya menginisiasi adanya "jembatan udara logistik" yang diharapkan turut menekan harga barang.

"‎Perlu jembatan udara logistik, akan dirancang. Mungkin perlu subsidi supaya harganya turun. Ini belum optimum akan ditingkatkan sesuai instruksi Presiden," kata dia.

Rizal Ramli menerangkan, tol laut sendiri menghubungkan akses antara Indonesia bagian barat sampai Indonesia bagian timur. ‎Selain meningkatkan arus transportasi pemerintah juga memberikan subsidi untuk menekan harga barang. "‎Mensubsidi karena beberapa dari daerah ini belum ekonomis secara finansial jadi disubsidi lokasi ini," ujar dia. (Amd//Ahm)

Rekomendasi

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya