Liputan6.com, New York - Harga minyak dunia menguat mendekati level US$ 50 per barel pada awal pekan ini meski ada ketidakpastian menjelang pertemuan negara produsen minyak utama pada pekan ini.
The Organization of the Petroleum Exporting Countries atau negara produsen minyak (OPEC) akan melakukan pertemuan pada Kamis pekan ini di Vienna. Sebagian besar analis tidak mengharapkan ada perubahan untuk produksi minyak.
Sementara itu, OPEC juga tidak dapat membekukan produksi minyak sehingga mendukung harga minyak. Bahkan Iran, salah satu produsen minyak menaikkan kuota ekspor menjelang pertemuan OPEC. Pasokan bertambah 5 juta per barel.
Baca Juga
Advertisement
"Sejauh ini belum ada perubahan dan strategi sama akan berlanjut. Yang pada dasarnya memproduksi sebanyak yang diinginkan, serta mengejar pangsa pasar," ujar Ekonom Senior WTRG Economics James L Williams, seperti dikutip dari Reuters, Selasa (31/5/2016).
Harga minyak jenis Brent naik 47 sen menjadi US$ 47,79 per barel. Sementara itu, harga minyak West Texas Intermediate (WTI) menguat 27 sen menjadi US$ 49,60.
Volume perdagangan menipis seiring libur Memorial Day di AS. Ada pun konsultan JBC Energy menyatakan kalau permintaan minyak global naik 1,5 juta barel per hari pada Januari-April. Permintaan kuat berasal dari China, India, dan AS.
Sedangkan produksi minyak mentah AS juga turun ke titik terendah sejak September 2014 setelah pengebor memotong rig pada minggu kesembilan. (Ahm/Ndw)