Iran Pasok LPG ke Indonesia

Pembelian LPG Refrigerated dari National Iranian Oil Company (NIOC) dengan target pengiriman perdana dilakukan pada kuartal IV 2016.

oleh Pebrianto Eko Wicaksono diperbarui 31 Mei 2016, 10:03 WIB
Petugas lapangan memantau Area Tanki LPG (Spherical Tank) di kawasan kilang RU V Balikpapan, Kalimantan, Kamis (14/05). Kilang RU V merupakan kilang pengolahan minyak Pertamina terbesar ke-2 di Indonesia. (Liputan6.com/Fery Pradolo)

Liputan6.com, Jakarta - Pertemuan delegasi Indonesia dengan Pemerintah Iran kembali membuahkan hasil yang akan memperkuat ketahanan energi Indonesi‎a. Hasilnya yaitu mendapat pasokan Liquified Petrolium Gas (LPG).

‎Menteri Energi Sumber Daya Mineral (ESDM) Sudirman Said mengatakan, dalam pertemuan tersebut menghasilkan kesepakatan penting antara PT Pertamina (Persero) dan National Iranian Oil Company (NIOC), yaitu penandatanganan kerja sama pasokan LPG dari Iran ke Indonesia.

"Ini merupakan kunjungan kami yang ketiga kalinya ke Iran. Saya gembira dari waktu ke waktu hubungan ekonomi dan bisnis antara Indonesia dan Iran semakin dekat dan meningkat. Hari ini ada tonggak baru penandatangan kerja sama pasokan LPG dari NIOC ke Pertamina", ujar Sudirman.

PT Pertamina (Persero) dan National Iranian Oil Company telah menandatangani head of agreement (HoA) jual beli Liquefied Petroleum Gas (LPG)‎.


Penandatanganan tersebut dilakukan di Teheran antara Senior Vice President Integrated Supply Chain Pertamina Daniel Syahputra Purba dan Vice Director for International Affairs, Petroleum Product Marketing and Operation NIOC Moradi.

Menteri ESDM Sudirman Said dan Menteri Perminyakan Iran Bijan Namdar Zanggeneh ikut menyaksikan penandatanganan kesepakatan konkret dan bersejarah antara Pertamina dan NIOC.

Vice President Corporate Communication Pertamina Wianda Pusponegoro mengatakan kesepakatan Pertamina untuk pembelian LPG Refrigerated dari NIOC akan mulai efektif berjalan dengan target pengiriman perdana pada kuartal IV 2016.

Tahun ini, dijadwalkan pengiriman dilakukan sebanyak dua kargo, sedangkan pada 2017 akan dikirimkan 12 kargo sehingga total volume mencapai 600 ribu Metrik Ton (MT).

"Kesepakatan ini sangat strategis mengingat kebutuhan LPG di Indonesia semakin meningkat dari tahun ke tahun. Pada 2016 saja, penjualan LPG Pertamina tahun ini mencapai 7,5 juta MT atau meningkat sekitar 13,6 persen dibandingkan dengan tahun sebelumnya. Pasokan dari Iran akan meningkatkan ketahanan pasokan LPG nasional," ujar Wianda.

Wianda menjelaskan selain kesepakatan LPG tersebut, Pertamina dan NIOC juga sepakat untuk melanjutkan pembicaraan mengenai  pasokan minyak mentah untuk kebutuhan Pertamina.

"Pertamina dan NIOC juga akan melakukan pembicaraan lebih jauh terkait dengan peluang kerja sama di sektor upstream," tutur Wianda. (Pew/Ahm)


POPULER

Berita Terkini Selengkapnya