Liputan6.com, Dolni Vestonice - Sekitar 25 ribu tahun lalu, ada 3 orang yang dimakamkan dalam satu liang lahat bersama di dekat suatu desa bernama Dolni Vestonice, provinsi Moravia, Cheko.
Jasad mereka diatur sedemikian rupa sehingga salah satu di antaranya menghadap ke bawah dan jasad di sisi kiri disusun seakan sedang memegang bagian panggul jasad di tengah dengan menggunakan tangan kirinya. Daerah panggul itu sendiri diberi warna merah tanah.
Dikutip dari Ancient Origins pada Rabu (1/6/2016), Dolni Vestonice adalah situs purbakala dari masa Paleolitik Atas yang berkedudukan dekat kota modern Brno di provinsi Moravia, di sebelah timur Republik Cheko.
Baca Juga
Advertisement
Berdasarkan penganggalan radiokarbon terhadap jasad manusia dan arang yang ditemukan di situs itu, Dolni Vestonice diduga telah ditinggali sejak 30 ribu tahun lalu.
Dolni Vestonice memberikan banyak informasi arkeologis tentang masa Paleolitik Atas di kawasan itu dan banyak temuan arkeologis menarik di sana.
Salah satunya adalah peninggalan tempat pembakaran dan sejumlah patung keramik, bekas-bekas tempat tinggal, dan beberapa makam, termasuk ‘Kuburan Bertiga’. Makam-makam ini memberikan secercah keterangan tentang kebiasaan pemakaman warga kawasan itu selama masa Paleolitik Atas.
Menurut catatan, Dolni Vestonice ditemukan pada 1922 dan digali pada paruh pertama Abad ke-20. Penggalian ke dua lebih sebagai upaya penyelematan dan dilakukan pada 1980-an. Pada saat itulah ‘Kuburan Bertiga’ ditemukan.
Setelah temuan itu, seorang spesialis dipanggil dan jasad-jasad pun diangkat. Berdasarkan analisa pada kerangka-kerangka, terungkaplah bahwa kerangka-kerangka itu berasal dari 3 orang orang muda, terdiri dari 2 orang lelaki dan seorang perempuan.
Posisi Pemakaman
Kerangka sang wanita diapit di antara 2 kerangka lelaki. Analisa tulang belulang sang wanita mengungkapkan pembengkokan tulang punggung ke kiri dan beberapa kelainan. Ia diduga pincang seumur hidupnya.
Sebaliknya, kerangka 2 remaja lelaki itu tampaknya sehat-sehat saja dan mereka meninggal pada usia puncak kehidupan.
Posisi penguburan mereka terlihat tidak biasa. Tangan-tangan pria di kiri ditempatkan di tengah bagian panggul kerangka di tengah. Panggulnya sendiri diberi warna merah.
Remaja di kiri juga ditempatkan berbaring pada punggungnya dengan muka ditolehkan ke arah sang wanita. Sementara itu, remaja pria yang di sebelah kanan berbaring menelungkup dengan muka menoleh menjauhi sang wanita, walaupun lengan kirinya merengkuh sang wanita.
Dua remaja pria itu dilaporkan memiliki kalung yang terbuat dari gigi-gigi anjing, lalu ada gading pada kepala mereka. Selain itu, remaja putra di sebelah kiri juga mengenakan sejenis topeng berwarna. Zat merah kesumba juga ditemukan ditorehkan pada kepala mereka bertiga.
Yang paling membingungkan adalah temuan sisa tongkat kayu tebal yang menembus tulang pinggul hingga ke pinggang remaja pria di kiri. Ia diduga mati secara tidak alamiah.
Tafsiran Pemakaman
Ada beberapa tafsiran sejak ditemukannya makam ini. Misalnya, ada dugaan bahwa sang wanita meninggal ketika melahirkan anak. Menurut skenario ini, pria di kiri adalah seorang tabib (berdasarkan topeng yang dipakainya), sedangkan pria lainnya adalah suami sang wanita.
Karena pria-pria ini dianggap bertanggungjawab atas kematian sang wanita, mereka harus mengikutinya ke kehidupan sesudahnya.
Ada lagi anggapan bahwa kerangka-kerangka ini berasal dari seorang ratu muda dan dua suaminya.
Lalu ada lagi tafsiran yang menganggap pilihan hidup sebagai homoseksual diterima sebagai hal normal oleh pemukim Dolni Vestonice. Tafsiran ini menduga bahwa sang wanita di tengah-tengah sebenarnya adalah seorang pria yang memiliki hubungan homoseksual dengan pria di kanan.
Pria di kiri, karena beberapa sebab, memutuskan untuk mempermalukan orang yang di tengah sehingga ia bunuh diri. Karena itu, pria di kanan ikut bunuh diri karena sedih. Akhirnya, pria di kiri dihukum mati oleh masyarakat karena kelakuannya.
Hingga sekarang, tidak ada kesimpulan pasti tentang misteri pemakaman bertiga dari Zaman Es ini. Para peneliti hanya bisa menebak tentang maksud para pemukim Dolni Vestonice ketika menguburkan 3 remaja ini 25 ribu tahun lalu.