Liputan6.com, Jakarta - Pesawat Garuda rute Surabaya-Banjarmasin delay atau mengalami penundaan penerbangan hingga 5 jam di Bandara Juanda, Sidoarjo, Jawa Timur pada Senin malam 30 Mei 2016. Akibatnya, penumpang protes dan meminta kejelasan dari pihak maskapai.
Vice President Corporate Communication PT Garuda Indonesia Tbk, Benny Butarbutar mengatakan, saat itu penerbangan GA-542 rute Surabaya-Banjarmasin dilayani dengan pesawat Boeing 737-800NG. Keterlambatan penerbangan tersebut sebagai dampak dari rotasi beberapa penerbangan lainnya yang juga alami keterlambatan.
Penerbangan GA-542 dilayani dengan pesawat yang sama dengan beberapa penerbangan sebelumnya di hari tersebut antara lain GA-545 rute Banjarmasin-Yogyakarta, GA-544 rute Yogyakarta-Banjarmasin, dan GA-543 Banjarmasin-Surabaya.
Baca Juga
Advertisement
"Penerbangan GA-545 dari Yogyakarta mengalami keterlambatan mengingat adanya prosedur dan latihan militer di Bandara Adi Sucipto Yogyakarta, sehingga berdampak pada penerbangan selanjutnya GA-544," kata Benny di Jakarta, Selasa (31/5/2016).
Kemudian, lanjut dia, penerbangan GA-543 rute Surabaya-Banjarmasin harus dialihkan pendaratannya ke Denpasar akibat gangguan cuaca di Surabaya yang menyebabkan penerbangan GA-543 tidak dapat mendarat di Surabaya.
Rangkaian kejadian tersebut, jelas Benny, memberikan dampak keterlambatan pada penerbangan GA-542 selama kurang lebih 5 jam 30 menit. Atas peristiwa tersebut Garuda Indonesia sudah menangani sesuai ketentuan dalam manajemen delay.
"Kami menyampaikan permohonan maaf atas ketidaknyamanan bagi para penumpang,"
ucap Benny.