Liputan6.com, Jakarta Beragam bisnis industri kreatif menghasilkan peluang baru bagi para wanita untuk mengambil bagian di dalamnya. Salah satu lifestyle e-commerce di Indonesia Bobobobo.com memilih tujuh wanita berbakat dan berpengaruh dalam perkembangan industri kreatif di Indonesia.
Berbagai profesi yang dulunya didominasi para pria, kini wanita bisa mengambil tempat sejajar. Seperti tattoo artist, fotografer, sutradara, dan desainer grafis. Yuk, kenalan dengan tujuh wanita terpilih dalam kampanye #BoboWoman dalam seri Creative Natives. Mereka diharapkan dapat menginspirasi wanita lainnya untuk mewujudkan mimpi mereka.
Advertisement
Sabrina Febriyani & Cempaka Surakusumah
Skill desain grafis membawa duo Sabrina dan Cempaka menyeriusi bisnis industri kreatif Pola Artistry. Dengan segala imajinasi dan kreativitas, mereka menghasilkan berbagai pattern atau pola yang tercetak dalam berbagai media, salah satu yang paling populer adalah undangan pernikahan. Desain yang clean, kualitas print unggulan, dan ilustrasi romantis dengan sentuhan feminin membuat Pola Artistry bisa bersaing dengan usaha kreatif sejenis.
Bagi Anda yang ingin berkarier seperti Sabrina dan Cempaka, mereka pun berbagi saran yang mungkin terdengar klise namun patut diresapi.
"Terus melakukan yang terbaik atas apa yang Anda cintai. Selalu menghargai kegagalan karena pasti akan selalu banyak hambatan namun bagaimana caranya kita tetap bertahan. But without the rain, there would be no rainbow, is there?," ujar keduanya kompak.
Amanda Kusai
Di tengah persaingan sengit profesi fotografer yang didominasi pria, Amanda Kusai membuktikan jika kemampuannya menerjemahkan objek dengan cara berbeda yang sukses mencuri hati banyak orang.
Berbagai karya fotografi dengan ciri jepretan yang clean dan sederhana sudah dimuat di berbagai majalah gaya hidup seperti Elle Magazine, Martha Stewart Living, bahkan Buzzfeed. Kini startup dengan tim kecil yang dibangunnya, taable dipercaya mengabadikan berbagai objek dari fashion, makanan, bahkan sektor industri.
Tips sukses utama baginya adalah terus haus akan ilmu baru yang tak hanya terbatas pada bidang yang Anda minati saja.
"Intinya membuka diri untuk berbagai hal baru seperti sejarah, ekonomi, politik, musik, atau apa saja. Dalam industri kreatif hal tersebut sama pentingnya dan dapat diterapkan dalam usaha kreatif Anda," ujar Amanda.
Advertisement
Gianni Fajri
Meski mengetahui indutri kreatif adalah sesuatu yang mudah sekaligus sulit di saat yang bersamaan, tak ada yang menghalagi mimpi Gianni Fajri yang akrab disapa Ghyan untuk bercokol sebagai sutradara wanita. Meski profesi tersebut masih langka karena didominasi pria, Ghyan hanya percaya pada passion-nya. Bukan hanya ingin mendapat imej keren karena dikenal sebagai seorang director, namun Ghyan mengaku punya tujuan yang ingin dicapai.
"Ketika melakukannya untuk alasan positif, kita akan mendapatkan hasil yang besar. Jangan takut untuk mengekspresikan perasaan dan mempertahankan apa yang kita dipercaya," sarannya.
Lewat film pendek pertamanya JulianDay, ia berhasil mengumpulkan dan menginspirasi banyak orang dalam dunia musik dan seni.
Ratna Puspita
Menjalani profesi sebagai ibu rumah tangga sekaligus wanita karier memang tak mudah. Namun Ratna Puspita yang biasa disapa Sasa ingin membuktikan ia bisa menjalani keduanya. Termasuk masih memiliki waktu ekstra setelah pulang kantor untuk bermain bersama putrinya.
Sasa merupakan satu-satunya creative director wanita di salah satu biro iklan terkemuka di Indonesia, pendiri HandyBunny Project, dan founder talent agency RoarJkt. Ia percaya bidang yang digelutinya yaitu membuat kampanye atau iklan mempunyai dampak besar bagi dunia.
"Bagi Anda yang ingin berkarier di advertising agency, jadilah cerdas, bukan hanya pintar secara akademis. Dan cobalah untuk menikmati segala pressure, tantangan, penghargaan, kegagalan, dan pencapaian," ujar Sasa.
Advertisement
Ratna Katarina
Menjadi seorang desainer fashion bisa jadi impian banyak wanita, namun tak semua orang punya kesempatan untuk merealisasikan impiannya. Beruntung Ratna Katarina menghidupkan passion-nya dalam label Paulina Katarina. Sebagai Co-Founder dan Creative Director Paulina Katarina, ia dan adiknya berbagi tanggung jawab dalam menjalankan bisnis. Semua kegiatan dilakukan di rumah, dari sampling sampai produksi.
Selain merumuskan konsep desain, ia juga mengurus jalannya keuangan, termasuk menganalisis laporan penjualan dan pengeluaran. Bagi Anda yang ingin berkarier seperti Ratna, ada beberapa hal penting yang bisa kita pelajari dari pengalamannya selama ini.
"Saran saya lakukanlah banyak penelitian dan perencanaan sebelum membuat label sendiri. Jika bingung, bisa diawali dengan magang sebagai pengalaman dan menciptakan network," sarannya.
Nadya Anastassya
Sejak kecil, Nadya Natassya yang lebih dikenal sebagai Nadcil sudah tertarik dengan tato. Bahkan menjadi seniman tato adalah impian masa kecilnya. Meski ia harus menunggu sampai berusia 17 tahun untuk punya tato pertama. Kini ia pun sukses menggapai cita-citanya.
Saat menjalani pembuatan karya seni di tubuh manusia, Nadcil mempelajari hal baru selain kreativitas dan estetikanya. Yaitu kesabaran, fokus pada detail, dan ketekunan karena memakan waktu berjam-jam.
"Terus mencoba dan belajar. Lalu lakukan dengan semangat dan hati. Itu saran saya bagi Anda yang ingin menggeluti karier sebagai seniman tato," jelas Nadcil.
Advertisement