Inflasi Mei 0,24 Persen, IHSG Naik 46 Poin

Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) naik 46,06 poin atau 0,96 persen ke level 4.842,93 pada sesi pertama perdagangan Rabu pekan ini.

oleh Agustina Melani diperbarui 01 Jun 2016, 12:24 WIB
Sebuah layar tentang tabel saham dipajang saat Festival Pasar Modal Syariah 2016, Jakarta, Kamis (31/3). Pertumbuhan pangsa pasar saham syariah lebih dominan dibandingkan dengan nonsyariah. (Liputan6.com/Angga Yuniar)

Liputan6.com, Jakarta - Laju Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) akhirnya bergerak di zona hijau pada sesi pertama perdagangan saham Rabu (1/6/2016). Penguatan IHSG terjadi di tengah rilis data inflasi Mei tercatat 0,24 persen.

Pada penutupan sesi pertama perdagangan saham, IHSG naik 46,06 poin atau 0,96 persen ke level 4.842,93. Indeks saham LQ45 menguat 1,19 persen ke level 829,74. Seluruh indeks saham acuan kompak menguat.

Ada sebanyak 160 saham menghijau sehingga mendukung penguatan IHSG. Sedangkan 89 saham melemah dan 102 saham diam di tempat. IHSG sempat berada di level tertinggi 4.851,74 dan terendah 4.800,70.

Transaksi perdagangan saham pada sesi pertama Rabu ini cukup ramai. Total frekuensi perdagangan saham sekitar 116.303 kali dengan volume perdagangan saham 2,1 miliar saham. Nilai transaksi harian saham sekitar Rp 2,3 triliun.


Secara sektoral, sepuluh sektor saham menguat. Sektor saham barang konsumsi naik 1,22 persen, dan membukukan penguatan terbesar. Disusul sektor saham infrastruktur menanjak 1,13 persen, dan sektor saham perdagangan menanjak 1,17 persen.

Investor asing pun melakukan aksi beli pada sesi pertama perdagangan saham Rabu pekan ini. Investor asing membukukan aksi beli sekitar Rp 53 miliar. Sedangkan pemodal lokal melakukan aksi beli dan jual sekitar Rp 1,2 triliun.

Saham-saham yang menguat dan sebagai penggerak indeks saham antara lain saham BEKS naik 2,78 persen ke level Rp 74, saham ACES mendaki 7,23 persen ke level Rp 890 per saham, dan saham KIJA menguat 4,76 persen ke level Rp 264 per saham.

Sedangkan saham-saham tertekan antara lain saham ELSA turun 1,68 persen ke level Rp 585 per saham, saham BIKA susut 9,66 persen ke level Rp 935 per saham, dan saham RALS susut 1,81 persen ke level Rp 815 per saham.

Posisi dolar Amerika Serikat di Rp 13.665. Bursa saham Asia pun bervariasi. Indeks saham Hong Kong Hang Seng naik 0,02 persen ke level 20.817. Indeks saham Korea Selatan Kospi mendaki 0,09 persen ke level 1.985. Indeks saham Jepang Nikkei melemah 1,49 persen ke level 16.980.

Sementara itu, indeks saham Shanghai menguat 0,23 persen ke level 2.923,58. Indeks saham Singapura susut 0,04 persen ke level 2.790, dan indeks saham Taiwan menguat 0,75 persen ke level 8.598.

Selain itu, sentimen rilis data ekonomi seperti inflasi juga mendukung IHSG. Badan Pusat Statistik (BPS) melaporkan pada Mei 2016 terjadi inflasi sebesar 0,24 persen. Kondisi ini berkebalikan dengan bulan sebelumnya atau pada April 2016 kemarin yang mencatatkan deflasi sebesar 0,45 persen.

Adapun tingkat inflasi untuk tahun kalender (Januari–Mei) 2016 tercatat sebesar 0,40 persen. Untuk tingkat inflasi dari tahun ke tahun (Mei 2016 terhadap Mei 2015) sebesar 3,33 persen. Sementara untuk komponen inti mengalami inflasi 0,23 persen, dan tingkat inflasi komponen inti tahun ke tahun 3,41 persen. (Ahm/Ndw)

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya