Liputan6.com, Nanae - Pencarian seorang anak yang hilang di sebuah hutan di Jepang utara pada Sabtu, 28 Mei 2016, masih terus dilakukan.
Sang anak, Yamato Tanooka (7), hilang setelah ditinggal oleh orangtuanya sebagai bentuk hukuman karena dianggap kelewat nakal. Namun ketika mereka kembali, Yamato sudah tak ada di tempat terakhirnya.
Hingga kini, tim penyelamat belum menemukan tanda-tanda keberadaan Yamato di hutan yang menjadi habitat beruang cokelat Ussuri.
"Batas krusial 72 jam untuk bertahan hidup telah berlalu," ujar juru bicara tim penyelamat, Satoshi Saito, kepada wartawan.
"Hasilnya bisa fatal... Tapi kita tak bisa melakukan apa-apa dan terus mencari dengan pengharapan," ia menambahkan.
Keberlanjutan pencarian pada Selasa, 31 Mei 2016, terpaksa ditunda karena hujan. Bahkan menurut perkiraan, beberapa hari ke depan lokasi tersebut masih terus diguyur hujan.
Baca Juga
Advertisement
Dikutip dari News.com.au, Rabu (1/6/2016), ayah Yamato, Takayuki Tanooka, berkata kepada wartawan televisi bahwa ia tak berani mengakui kebenaran cerita ketika pertama kali meminta bantuan pencarian.
"Kami telah melakukan hal tak termaafkan kepada anak kami sendiri, dan telah menyusahkan banyak orang," tutur Takayuki.
"Aku hanya berharap bahwa ia selamat," tambahnya.
Awalnya orangtua Yamato mengaku bahwa anaknya telah hilang ketika menyusuri hutan untuk mengumpulkan sayuran gunung.
Namun akhirnya sang ayah mengaku telah membohongi polisi. Takayuki berkata bahwa anaknya melempari mobil dan orang dengan batu. Sebagai hukuman, ia dan istrinya masuk ke mobil dan meninggalkan anaknya kemudian melaju pergi.
Saat hilang, Yamato memakai jaket hitam, celana berwarna biru tua, dan sepatu merah. Ia sama sekali tak membawa makanan atau minuman.
Dua pemburu bergabung dengan tim penyelamat yang berjumlah lebih dari 100 orang. Mereka mengaku menemukan benda yang dianggap kotoran segar beruang di area pencarian, tapi mereka mengatakan bahwa itu berasal dari hewan yang lebih kecil.
"Kami hanya memiliki sedikit sekali informasi tentang apa yang dilakukan anak itu setelah ditinggal," jelas Saito.
"Dia pasti telah berjalan berkeliling, tapi kami memiliki kesulitan arah mana yang ia tuju dan seberapa jauh," kata dia.
OrangtuaYamato mengaku bahwa mereka meninggalkan anaknya di jalan yang di sampingnya terdapat hutan rimbun, namun segera kembali dan menyadari bahwa anaknya hilang.
"Kecuali dia mulai mendaki gunung, da akan melalui jalan utama setelah berjalan sejauh 2 hingga 3 kilometer di arah lain," ujar Saito.
Kemungkinan Yamato diambil oleh orang lain di dekat jalan juga sedang dipertimbangkan.
Menurut Kyodo News, polisi sedang mempertimbangkan pengajuan tuduhan atas kelalaian kepada orangtua Yamato.