Liputan6.com, Jakarta - Menteri Pariwisata Arief Yahya memperkirakan, acara Sail Selat Karimata 2016 akan dikunjungi oleh 5 ribu wisatawan mancanegara (wisman) dan 10 ribu wisatawan nusantara.
Dari situ, penerimaan yang didapat dari kunjungan wisatawan ini diperkirakan mencapai Rp 75 miliar. Sebagaimana diketahui, Sail Selat Karimata akan digelar di 4 provinsi yakni Jambi, Kalimantan Barat, Kepulauan Riau, dan Bangka Belitung. Acara digelar dari Agustus-Oktober 2016.
"Target event ini sampai tadi malam wisman 5 ribu, wisnus 10 ribu. Kalau dirupiahkan mudah, 5 ribu kali US$ 1.000 jadi US$ 5 juta atau Rp 65 miliar. Wisnus 10 ribu kali Rp 1 juta, total direct impact Rp 75 miliar," kata Arief Yahya di Gedung BPPT Jalan Thamrin Jakarta, Rabu (1/6/2016).
Baca Juga
Advertisement
Namun demikian, dia mengatakan perhitungan tersebut tak mewakili semua potensi dari acara Sail Selat Karimata 2016. Lantaran dalam pariwisata ada kecenderungan wisatawan yang pernah mengunjungi gelaran serupa atau sail datang kembali.
"Namun kalau wisata tidak begitu menghitungnya. Orang kalau datang ke suatu tempat, karena event tertentu spot tourism, ada repeater, apalagi boarder tourism seperti dari Singapura dan Malaysia akan datang lagi. Jadi repeater 60 persen," jelas dia.
Dia mengatakan, penerimaan yang didapatkan jauh lebih besar dari biaya yang dikeluarkan untuk kegiatan tersebut sekitar Rp 10 miliar pada acara puncak. Acara puncak Sail Selat Karimata akan dilaksanakan di 15 Oktober 2016 di Kabupaten Kayong Utara Kalimantan Barat.
Dalam acara puncak ini akan diisi dengan kompetisi yacht internasional, kompetisi sambal, kompetisi durian, kompetisi desain tekstil Asia sampai kompetisi tinju Kayong (Kayong boxing competition).
"Kalau Rp 75 miliar jauh lebih tinggi dari biaya yang dikeluarkan event ini. Kalau hanya eventnya saja di bawah Rp 10 miliar di acara puncaknya," ujar dia. (Amd/Ahm)