Warga Bogor Timur Ingin Pisahkan Diri dari Kabupaten Bogor

Tidak meratanya pembangunan dianggap menjadi alasan warga Bogor Timur menuntut memisahkan diri.

oleh Achmad Sudarno diperbarui 01 Jun 2016, 18:14 WIB
Warga Bogor Timur menuntut memisahkan diri dari Kabupaten Bogor (Liputan6.com/Achmad Sudarno)

Liputan6.com, Bogor - Warga dari tujuh kecamatan di wilayah Bogor Timur, ingin memisahkan diri dari Kabupaten Bogor. Tidak meratanya pembangunan menjadi penyebab utama munculnya keinginan warga Bogor Timur untuk membentuk kabupaten baru.

Padahal, wilayah Bogor Timur sebagai penyumbang terbesar pendapatan asli daerah (PAD), yang mencapai setengah dari PAD Kabupaten Bogor.

"Rencana pembentukan kabupaten baru ini semata-mata ditujukan demi meningkatkan pelayanan terhadap masyarakat," kata Ketua Presidium Bogor Timur Alhafiz Rana, di kantor Badan Perencanaan Pembangunan Daerah (Bappeda) Kabupaten Bogor, Rabu (1/6/2016).

Ada 100 orang perwakilan warga Bogor Timur mendatangi kantor Bappeda. Mereka mempertanyakan draf Rencana Pembangunan Jangka Menengah Daerah (RPJMD) terkait pemekaran Bogor Timur kepada DPRD dan Bupati Bogor Nurhayanti.

"Tadi kami menerima informasi bahwa aspirasi kami sudah disampaikan oleh Bappeda kepada bupati dan DPRD untuk dimasukan dalam RPJMD," kata dia.

Menurutnya pemekaran sangat mendesak untuk meningkatkan kesejahteraan masyarakat di wilayah tersebut. Selama ini, Bogor Timur yang kaya akan potensi alam dan sumber daya manusia, banyak tersedot untuk menopang pembangunan di wilayah lain.

"Sementara pembangunan di sini (Botim) tidak merata. Kami menyumbang daerah lain, kami sendiri kurang dapat perhatian," kata dia.

Tingginya PAD di tujuh kecamatan yang mencapai setengah dari PAD Kabupaten Bogor, lanjut Rana, wilayah Bogor Timur siap memisahkan diri dari Kabupaten Bogor.

"Kami sudah siap mengajukan ini secara otentik dan siap secara mental," kata dia.

Aspirasi pembentukan Kabupaten Bogor Timur sudah muncul sejak dua tahun silam. Ia mengakui, sebagian besar pemekaran wilayah di Indonesia selama ini dinilai gagal menyejahterakan rakyat.

"Di tempat lain memang terjadi hal tersebut, tetapi itu bukan alasan untuk tidak mengizinkan pembentukan Kabupaten Bogor Timur. Silakan pemerintah melihat secara obyektif kondisi sosial-budaya dan potensi ekonomi di Bogor Timur," ujar Rana.  

Kepala Bappeda Kabupaten Bogor, Syarifah Sopiah menjelaskan, pemekaran wilayah tidak semudah membalikkan telapak tangan. Menurutnya, memerlukan proses panjang dan perencanaan yang matang.

"Ada proses dan kajian yang mendalam untuk dilakukan pemekaran," ujar Syarifah.

Selain itu, untuk menjadi daerah otonomi baru (DOB) harus mendapat persetujuan antara masyarakat, DPRD dan Bupati Bogor.

"Tapi aspirasi masyarakat ini sudah saya sampaikan langsung kepada Ibu Bupati dan beliau pun merespon baik. Tinggal menunggu hasilnya saja," pungkas Syarifah.

Rekomendasi

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya