Liputan6.com, Jakarta - Wakil Ketua DPR Fadli Zon mengaku telah memenuhi 2 keinginan dari mendiang ayahandanya semasa masih hidup. Dua keinginan itu adalah menjadi sarjana (S1) dan ikut dalam pertukaran pelajar internasional.
"Meski banyak kekurangan dalam hidup yang saya jalani, namun saya tetap bersyukur, apa yang diinginkan bapak saya yang meninggal 35 tahun lalu sudah tercapai semua. Ayah saya ingin saya jadi sarjana dan ikut pertukaran pelajar di Amerika, itu sudah terpenuhi," ucap Fadli di sela acara hari ulang tahun ke-45 sekaligus peluncuran buku berjudul Menyusuri Lorong Waktu di salah satu hotel di kawasan Jakarta Pusat, Rabu 1 Juni 2016 malam.
Bahkan, menurut Fadli, apa yang diminta sang ayah pun menjadi lebih dari yang didapatnya saat ini. Sebab, ia berhasil mendapatkan beasiswa dan akan menyelesaikan studi S3-nya.
Fadli Zon mengatakan ini menjadi nilai tambah dirinya.
Baca Juga
Advertisement
"Malah Alhamdulillah saya mendapat kesempatan beasiswa, kemudian menyelesaikan sebentar lagi S3 saya. Utang saya sudah selesai, dan pertanggungjawaban saya kepada ibu saya, karena kita menjalani hidup kita ini kan sesuai takdir saja," dia memaparkan.
Fadli yang kini menjabat sebagai Wakil Ketua DPR mengaku tidak pernah merasa berbeda hingga harus merasa stratanya lebih tinggi.
"Saya selalu bilang kepada mereka bahwa jabatan itu hanya sementara tidak ada yang permanen, sehingga saya merasa tidak pernah menjadi pejabat sebab tidak ada yang abadi, kita menjalankan sesuai amanah secara sebaik-baiknya," ujar politikus Partai Gerindra ini.