Liputan6.com, Kairo - Sebuah kapal pencari Prancis mendeteksi sinyal dari salah satu kotak hitam pesawat EgyptAir MS804 yang hilang pada bulan lalu.
Penyidik Mesir dan Prancis mengatakan, hal tersebut merupakan penemuan potensial untuk mengungkap mengapa pesawat itu jatuh di Laut Mediterania.
"Peralatan pencari di kapal angkatan laut Prancis Laplace...telah mendeteksi sinyal dari dasar laut area pencarian, yang kemungkinan merupakan milik salah satu kotak data," ujar komite Mesir dalam sebuah pernyataan.
Sementara itu Lembaga Investigasi Kecelakaan Prancis, BEA, mengonfirmasi bahwa sinyal tersebut berasal dari perekam.
Laplace memiliki peralatan dari ALSEAMAR yang dapat menangkap sinyal pinger yang dipancarkan oleh kotak hitam dengan jarak hingga 5 kilometer.
Baca Juga
Advertisement
Seperti dikutip dari Reuters, Kamis (2/6/2016), tim pencari bekerja berpacu dengan waktu untuk menemukan dua perekam penerbangan yang membuka petunjuk penting atas hilangnya MS804 dalam perjalanan dari Paris ke Kairo pada 19 Mei dan menewaskan 66 orang penumpang.
Tanpa kotak hitam, tak ada informasi yang cukup untuk menentukan apa penyebab jatuhnya pesawat tersebut, demikian menurut para peneliti dan ahli bencana penerbangan.
Perekam tersebut didesain untuk memancarkan sinyal akustik selama 30 hari setelah terjadi kecelakaan. Hal tersebut memberi waktu 3 minggu bagi tim pencari untuk menemukannya pada kedalaman 3 ribu meter.
Komite Penyelidikan Mesir mengatakan bahwa pencarian tersebut diintensifkan menjelang kedatangan kapal penjelajah laut dalam asal Maurutius, John Lethbridge, yang diperkirakan akan tiba dalam waktu seminggu.
Hingga saat ini belum diketahui pasti apa penyebab MS804 jatuh di laut Mediterania.
Penyelidik Mesir mengatakan bahwa pesawat EgyptAir tak menunjukkan masalah teknis sebelum lepas landas dan pilot tak membuat panggilan darurat kepada pengatur lalu intas udara.
Namun, MS804 dikabarkan sempat mengirim pesan bahwa suhu di jendela kopilot meningkat dan terdapat asap sebelum akhirnya pesawat itu hilang dari radar.