Liputan6.com, Jakarta - Jalan rusak, jalur busway tidak steril, dan masalah sampah. inilah segelintir keluh kesah warga Jakarta sehari-hari. Laporan warga harus sesegera mungkin direspons, baik oleh RT/RW hingga camat.
Seperti ditayangkan Liputan 6 Siang SCTV, Kamis (2/6/2016), apliksi Qlue yang diluncurkan sejak Desember 2014 dan dioperasikan Januari 2015 direspons baik oleh masyarakat. Dalam sehari bisa 3.000 laporan yang masuk.
Ada beberapa kategori laporan yang masuk melalui Qlue sejak Januari hingga Mei 2016. Untuk kategori pelanggaran, dari sekitar 29 ribu laporan, 19 ribu di antaranya telah selesai.
Baca Juga
Advertisement
Laporan terkait sampah pun sebagian besar telah selesai, yaitu sekitar 24 ribu kasus dari sekitar 27 ribu laporan.
Sementara parkir liar, dari sekitar 18 ribu laporan, 8 ribu telah selesai. Terkait fasilitas umum dan kemacetan, lebih dari 50 persen laporan juga telah diselesaikan.
Meski mendapat penolakan sejumlah RT/RW, Ahok tak ambil pusing. RT/RW yang merespon cepat akan diberi tanda prestasi dan uang Rp 10 ribu per laporan. Tak lupa uang pulsa, karena dalam sehari RT-RW harus melapor 3 kali sehari.
Sejauh ini dalam menangani laporan masyarakat melalui Qlue, Kelurahan Rawa Badak Selatan, Pejaten Timur, dan Kelapa Dua menempati peringkat teratas, sementara yang terbawah, Kelurahan Duri Kepa, Pademangan Timur, dan Rawa Buaya.