Liputan6.com, Jakarta Bahasan mengenai Gorila Harambe masih santer di dunia maya. Rekaman dengan sudut pandang terbaru menguak kemungkinan bahwa Gorila Harambe sebenarnya berusaha melindungi bocah itu.
Awalnya, petugas menembak mati Gorila Harambe lantaran takut gorila 17 tahun itu menyakiti bocah bernama Yesaya Dickerson yang jatuh ke kandangnya. Tapi sekali lagi, rekaman terbaru membuktikan bocah itu tidak dalam bahaya.
Baca Juga
Advertisement
Video yang dilansir Mirror.co.uk, Gorila Harambe tampak melindungi bocah berusia empat tahun itu. Yesaya disembunyikan Harambe di balik punggungnya. Bocah itu pun nampak duduk tenang di samping hewan besar berbulu itu.
Saksi mata juga mengatakan, Harambe awalnya tidak bertindak agresif. Ia berubah gusar lantaran mendengar jeritan pengunjung yang panik. Hal itu yang membuat Harambe menyeret Yesaya di air.
Ahli kera, Dr Emly Bethell dari Universitas John Moores Liverpool mengatakan, bahasa tubuh Gorila Harambe sama sekali tidak menunjukkan adanya ancaman untuk si bocah. "Harambe jelas melindungi bocah itu," ujarnya.
"Tidak ada tanda Harambe menjadi agresif dengan arti ia ingin menyakiti anak itu. Ancaman terbesar hanya saat dia menyeret bocah itu. Namun itu semata-mata untuk melindungi. Bahasa tubuh Harambe, ia melindungi," ujarnya menegaskan.
Bethell mengungkap, dalam rekaman itu ada satu adegan di mana Harambe melindungi bocah itu dengan lengannya. Ia bahkan menyentuh jari bocah itu."Bocah itu jelas bukan ancaman untuk gorila sehingga gorila merasa tidak akan perlu untuk menyerang bocah itu," ungkapnya.
Tetapi, nasi telah jadi bubur. Gorila Harambe ditembak mati di menit setelah ia melindungi bocah itu. Orangtua bocah itu juga kini menghadapi kritik yang besar di dunia maya serta pecinta binatang dari seluruh dunia.
Semoga kejadian seperti ini tidak terulang lagi.
(War)