Liputan6.com, Bandung - Bus sekolah gratis Kota Bandung terpaksa berhenti beroperasi sementara. Penghentian itu menyusul unjuk rasa dan mogok ratusan sopir angkot dari enam trayek karena tidak setuju adanya program yang diluncurkan Wali Kota Bandung Ridwan Kamil itu.
Penghentian itu terungkap dalam audiensi antara perwakilan sopir angkot, pengusaha angkutan umum, Organisasi Angkutan Darat (Organda), dan pihak Dinas Perhubungan (Dishub) serta kepolisian.
Menurut Kepala Bidang Angkutan dan Terminal Dishub Kota Bandung Yan Heryana, pihaknya akan segera melaporkan keluhan para sopir dan pengusaha angkutan umum kepada Wali Kota Bandung Ridwan Kamil.
"Bus sekolah dihentikan hari ini dan kemungkinan besok, karena merupakan kebijakan Pak Wali, jadi Pak Wali yang bisa menghentikan," kata Heryana usai audiensi di Gedung Serba Guna Balai Kota Bandung, Kamis (2/6/2016).
Baca Juga
Advertisement
Alasan bus sekolah berhenti beroperasi sementara, kata Heryana, karena keamanan yang kurang kondusif. Menurut dia, para sopir angkot menghentikan laju bus-bus lainnya saat di jalan.
"Di lapangan ada demo juga, jadi tidak kondusif, bus diadang dan penumpang diturunin. Yang jelas rekan-rekan yang paling dominan soal bis sekolah, kalau TMB (Trans Metro Bandung) tidak ada masalah karena itu program lama sudah berjalan," ucap dia.
Heryana mengatakan, para sopir dan pengusaha angkutan umum itu mengeluhkan bus sekolah melintas di jalur yang sama. Sementara, untuk jalur lainnya tidak menjadi masalah. Padahal, bus sekolah gratis itu disambut baik para pelajar.
"Koridor 1 dan 2 bus sekolah tidak ada masalah. Yang berbenturan itu koridor 3 dan 4 Cibiru-Asia Afrika dengan Cibiru-Elang. Sehari-hari bus sekolah selalu penuh," ucap Heryana.