Temasek Beli Saham Alibaba dari Softbank

Perusahaan Singapura membeli saham Alibaba menunjukkan keyakinan terhadap ekonomi dan meningkatkan kepentingan di e-commerce China.

oleh Agustina Melani diperbarui 02 Jun 2016, 20:14 WIB
Alibaba mulai gencar merambah bisnis komputas awan untuk bersaing dengan rivalnya, Amazon.

Liputan6.com, Jakarta - Perusahaan Singapura membeli saham Alibaba Group Holding Ltd sekitar US$ 1 miliar atau sekitar Rp 13,65 triliun (asumsi kurs Rp 13.656 per dolar Amerika Serikat) dari pemegang saham Alibaba yaitu Softbank Group Corp. Perusahaan tersebut menjual kepemilikan sahamnya sekitar US$ 7,9 miliar atau sekitar Rp 107,38 triliun di Alibaba.

Perusahaan Singapura itu yaitu GIC Pte Ltd dan Temasek Holdings yang masing-masing membeli saham Alibaba sekitar US$ 500 juta. Adapun pembelian saham itu sekitar US$ 74 per saham.

Namun GIC dan Temasek menolak memberikan komentar mengenai transaksi tersebut. Sebelumnya Temasek dan GIC merupakan investor awal di Alibaba dan juga memegang saham di perusahaan teknologi lainnya. Dengan pembelian saham oleh kedua perusahaan Singapura itu menambah kepemilikan saham di Alibaba.


"Pembelian tersebut menunjukkan kalau GIC dan Temasek masih yakin tentang ekonomi China dan munculnya e-commerce dan teknologi di negara itu. Ini akan meningkatkan kepentingan nasional Singapura di e-commerce China dan juga Asia Tenggara," ujar Analis CMC Markets Margaret Yang seperti dikutip dari Bloomberg, Kamis (2/6/2016).

Selain itu sebagai bagian dari rencana penjualan saham, Alibaba juga akan membeli kembali sekitar US$ 2 miliar saham yang dimiliki oleh Softbank. Sisanya akan dijual kepada perusahaan investasi negara, investor institusi dan grup yang berkaitan dengan Alibaba.

Pemegang Saham Terbesar Alibaba Jual Saham

Sebelumnya Softbank akan menjual saham Alibaba senilai US$ 7,9 miliar. Penjualan ini untuk memangkas utang perusahaan. Softbank Group masih jadi pemegang saham terbesar meski menjual saham Alibaba.

Softbank merupakan investor awal di perusahaan teknologi Alibaba pada 2000, yang ketika itu masih startup. Kini tumbuh menjadi raksasa ritel online dengan kapitalisasi besar lebih dari US$ 200 miliar. (Ahm/Ndw)

Tag Terkait

Rekomendasi

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya