Liputan6.com, Seattle - Adegan konyol terjadi di dalam ruangan kuliah sebuah kampus, University of Washington, Amerika Serikat. Salah seorang pemuda tiba-tiba saja terjerembab ke lantai ketika dosen tengah memberikan materi pelajaran.
Dalam rekaman yang diunggah salah satu pengguna situs berbagi video, terlihat seorang mahasiswa yang tertidur di atas meja di belakang layar proyektor dalam suatu ruang kuliah.
Baca Juga
Advertisement
Mahasiswa itu diduga berguling jatuh dari meja, terhempas ke lantai hingga terbangun. Ia lalu keluar dari kelas penuh rasa malu, diiringi tawa mahasiswa lain di dalam kelas.
Dikutip dari Huffington Post pada Jumat (3/6/2016), seorang pria bernama Trong Huynh mengaku bahwa dialah mahasiswa yang terjatuh. Ia lalu mentautkan video konyol saat dirinya terjatuh ke laman Facebook miliknya.
Menurutnya, episode itu sekedar guyonan yang dilakukannya di University of Washington. Tidak jelas apakah Huynh mengetahui bahwa guyonan itu direkam atau apakah ia memiliki hubungan dengan pengunggah video.
Hingga berita ini dilaporkan, Huynh dan pengunggah vidoeo sama-sama belum menanggapi pertanyaan yang diajukan oleh Huffington Post.
Berikut detik-detik saat pemuda itu terjatuh di dalam ruang kuliah:
Masalah Kekurangan Tidur
Guyonan ataupun sungguhan, klip ini menjadi peringatan betapa nyatanya kekurangan tidur di seantero kampus di manapun. Beberapa survei mengungkapkan, bahwa sekitar 50 persen mahasiswa mengaku sering mengalami kantuk di siang hari.
Bukan hanya itu, secara rata-rata, lebih dari 70 persen mahasiswa dilaporkan hanya tidur kurang dari 8 jam setiap malam.
Angka-angka itu mengkhawatirkan karena penelitian lain mengungkapkan, bahwa para mahasiswa yang kekurangan tidur lebih berkemungkinan mendapatkan nilai yang lebih buruk dan menarik diri dari kuliah dibandingkan dengan para sejawatnya yang berkecukupan tidur.
Ada juga penelitian yang mengungkapkan bahwa para mahasiswa dengan masalah tidur memiliki lebih banyak masalah psikologis, dibandingkan dengan para mahasiswa yang tidak bermasalah dengan tidurnya.
"Orang tidak dengan sengaja menjalani 24 jam tanpa makan atau minum, yaitu dua hal lain yang penting untuk rutin harian. Jadi mengapa kita menerima saja pengorbanan tidur hanya untuk memberi prioritas lain dalam hidup kita?" kata Jacqueline Baltz, seorang mahasiswi University of Southern California, melalui blognya di Huffington Post.
Lebih dari 50 mahasiswa dari seantero AS menulis blog di Huffington Post tentang bagaimana kekurangan tidur telah mengganggu pengalaman kuliah, atau bagaimana mereka menemukan jalan keluar untuk memberi prioritas kepada tidur, di tengah-tengah kesibukan kuliah, kerja, dan kehidupan sosial.
Sejumlah pakar terkait tidur dilaporkan mengeluarkan sejumlah imbauan untuk kehidupan di asrama mahasiswa. Seperti menegaskan tempat tidur hanya untuk tidur dan menghindari penggunaan tombol 'snooze' pada alarm.