Perez Lontarkan Pernyataan Kontroversial Soal Keberhasilan Barca

Florentino Perez mengeluarkan pernyataan kontroversi dengan mengatakan bahwa ada bias di La Liga untuk mendukung Barcelona juara.

oleh Achmad Yani Yustiawan diperbarui 03 Jun 2016, 11:30 WIB
Presiden Madrid Florentino Perez

Liputan6.com, Madrid - Real Madrid hanya memenangkan satu dari tujuh gelar liga sejak Florentino Perez memimpin klub ini pada 2009. Tekanan fans kepada klub tumbuh setiap tahun karena mereka semakin frustrasi dengan dominasi Barcelona di kompetisi domestik.

Namun, musim ini kemarahan dan kekecewaan fans telah berkurang jauh setelah Madrid merengkuh trofi Liga Champions. Suporter untuk sementara merasa nyaman bahwa tim mereka telah berhasil menegaskan kembali dominasi mereka di Eropa.

 

Baca Juga

  • Kemenpora Minta Tim Rio Haryanto Perpanjang Tenggat Pembayaran
  • Indonesia Open: 2 Tahun Tanpa Gelar, Alan Ingin Indonesia Bangkit
  • 2 Alasan Mengapa CR7 Dijagokan Raih Ballon d’Or Tahun Depan


Setelah Madrid memenangkan akhir 12 pertandingan La Liga dan mampu mengejar perolehan poin Barcelona, ​​Florentino Perez mengatakan musim terakhir liga sebagai "tidak normal".

Seperti dikutip ESPN, Perez mengatakan. "Hal ini tidak normal kalah dengan 91 poin, 94 poin, 92 poin. Tidak ada yang pernah mendapat poin seperti sebelumnya. Apa yang terjadi di La Liga layak mendapat analisis khusus. "


Liga Super Eropa

Presiden Real Madrid Florentino Perez

Pada bagian lain Perez juga menjelaskan soal usulan beberapa klub besar yang akan membentuk kompetisi Liga Super Eropa (European Super League). Seperti diketahui, beberapa klub top bertemu dengan miliarder Amerika Serikat Stephen Ross untuk membahas kompetisi sempalan dari Liga Champions UEFA.

Konsep ini akan memotong risiko klub-klub yang tak bisa berlaga di Liga Champions UEFA setiap musim jika mereka gagal lolos lewat jalur liga domestik.

Menurut Perez klubnya memang telah meminta UEFA untuk merevisi format Liga Champions.

Ketidakpuasan Perez dengan cara Federasi Sepak Bola Spanyol memperlakukan La Liga, tentu bakal menuai reaksi dari Barcelona - yang mungkin merasa terdorong untuk mempertahankan keberhasilan mereka. Selain itu, dengan adanya referendum Catalunya dalam waktu dekat, Barcelona mungkin akan keluar dari La Liga dengan alasan geopolitik.

Rekomendasi

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya