Liputan6.com, Jakarta Guna memperbaiki rantai pasokan dan kestabilan harga bahan pokok, Kementerian Pertanian (Kementan) akan melakukan operasi pasar besar-besaran jelang Hari Raya Idul Fitri nanti. Hal ini disampaikan Menteri Amran Sulaiman saat acara Fokus Group Diskusi mengenai kesiapan bahan pokok menjelang Hari Raya di Jakarta, Kamis (2/6) kemarin.
“Untuk memenuhi kebutuhan konsumen, kita akan terus melakukan operasi pasar secara besar-besaran dan memperbaiki rantai pasok. Ini persoalan tidak bisa diselesaikan satu hari, butuh waktu. Harapannya, petani sejahtera dan konsumen mendapatkan harga yang wajar,” kata Amran.
Advertisement
Amran juga menegaskan ketersediaan bahan pangan seperti bawang merah, daging ayam, gula pasir dan beras akan aman dengan harga yang stabil.
Berdasarkan data Kementerian Pertanian (Kementan), bawang merah ketersediaannya 251.513 ton melebihi kebutuhan yang hanya sebesar 175.642 ton, gula pasir ketersediaanya 772.800 ton melebihi kebutuhan 544.500 ton, beras 7.417.487 ton juga melebihi kebutuhan yang hanya 5.626.400 ton. Sementara untuk daging ayam pun ketersediannya 493.985 ton melebihi kebutuhan 217.144 ton bahkan sudah diekspor ke Myanmar.
Sementara terkait harganya, ditargetkan bawang merah turun menjadi Rp 25.500 per kg, beras medium Rp 9.500 per kg, gula pasir Rp 12.500 per kg, dan daging ayam dengan harga minimal Rp 30.000 per kg dan maksimal Rp 32.500 per kg. Untuk daging sapi sedang diupayakan agar harganya turun ke Rp 80.000 per kg.
Ke depan, Amran menyampaikan setelah memperbaiki regulasi, infrastruktur, dan tata niaga berencana akan melakukan pengendalian impor pangan dan perbaikan rantai pasok. Dalam perbaikan rantai pasok, Kementan telah melakukan penandatanganan Nota Kesepahaman (MoU) dengan Kementerian Koperasi dan UKM agar kelompok tani dapat berkolaborasi dengan koperasi dan jasa transportasi. Dengan begitu, rantai pasok pangan yang dihasilkan petani menjadi efisien sampai ke konsumen.
Ketua Umum Dewan Pimpinan Pusat Ikatan Pedagang Pasar Indonesia (IKAPPI) Abdullah Mansuri mengapresiasi langkah Kementan yang membeli langsung pangan di petani dan mendistribusikan langsung ke Bulog dan pasar.
“Ini memotong rantai pasok yang selama ini terlalu panjang. Banyak tangan-tangan lain sebelum pasokan pangan itu masuk pasar induk,” ujar Abdullah.
(Adv)