Liputan6.com, Jakarta - Kunjungan Wakil Menteri Luar Negeri Amerika Serikat, Antony Blinken ke Tanah Air pada April 2016 lalu memberi gambaran aktivitas pemeluk Yahudi di Indonesia.
Kala itu, Blinken menyempatkan diri untuk menghadiri perayaan Paskah Yahudi atau Passover yang digelar di Jakarta.
Advertisement
Untuk mengetahui lebih jelas mengenai komunitas Yahudi di Indonesia, Liputan6.com menemui Elisheva Wiriaatmadja, yang memberikan gambaran tentang pemeluk Yudaisme di Tanah Air.
Selain itu, dua berita lain yang terpopuler adalah aksi pembebasan para gadis yang dijual ISIS serta 'tempat persembunyian' awak kabin di pesawat.
Selengkapnya dalam Top 3 Global berikut edisi Jumat (3/6/2016) malam.
1. Kisah Keturunan Yahudi di Indonesia
Elisheva mengatakan, sudah lama komunitas Yahudi ada di Indonesia. Bahkan, hingga saat ini. "Kalau keturunan jumlahnya ada sekitar 2.000," kata dia.
Namun, tak semua dari mereka memeluk agama Yahudi. "Yang benar-benar kembali ke akar dan mengikuti Yudaisme tak sampai 200 orang."
Elisheva mengaku tak mudah menjadi pemeluk agama Yahudi di Indonesia. Khususnya untuk mendapatkan daging yang kosher atau buku-buku agama.
2. Aksi Pembebasan Para Gadis yang Dijual ISIS sebagai 'Barang'
Penawaran dibuka di angka US$ 9 ribu atau Rp 122,6 juta. Itu bukan harga barang, melainkan nilai finansial untuk seorang gadis Yazidi yang dijual kelompok teroris ISIS.
Gadis itu cantik, pekerja keras, dan masih perawan. Ia juga baru berusia 11 tahun.
Itu adalah keterangan yang tercantum dalam iklan yang disebarkan ISIS secara viral. Satu, dari sekian banyak iklan yang disimpan Abdullah Shrem di telepon selulernya.
3. Mengintip 'Tempat Persembunyian' Awak Kabin di Dalam Pesawat
Awak kabin pesawat mempunyai tugas untuk memastikan semua penumpang maskapai penerbangan mereka, sampai ke tempat tujuan dengan selamat.
Namun, tahukah Anda di mana para pramugara dan pramugari beristirahat, setelah menyediakan makanan dan minuman kepada penumpang?