Bek Tangguh Real Madrid Jadi Cengeng di Milan

Bek Real Madrid beber kisah di final Liga Champions melawan Atletico Madrid.

oleh Defri Saefullah diperbarui 04 Jun 2016, 05:00 WIB
Real Madrid merayakan kemenangan mereka atas Atletico Madrid di Final Liga Champions 2015/2016 di Stadion San Siro, Milan, Minggu (29/5). Madrid mengalahkan Atletico melalui adu pinalti dengan skor 5-3. (Reuters/Stefan Wermuth)

Liputan6.com, Jakarta Bek Real Madrid, Pepe terkenal dengan kegarangannya saat tampil membela Los Blancos. Kegarangannya ini membuat dia kerap bermain kasar sehingga tak segan mencederai lawan.

Baca Juga

  • Kecelakaan Hebat, Pembalap Moto2 Tewas di MotoGP Catalunya
  • KLB Disetujui PSSI, Kelompok 85 Tunggu Arahan FIFA
  • Jose Mourinho Jadi Pengisi Suara Film Animasi

Meski demikian, masih ada sisi lembut dari Pepe. Saat adu tendangan penalti di final Liga Champions melawan Atletico Madrid berlangsung, dimana Los Blancos menang 5-3, Pepe terus-terusan meneteskan air mata.

Tak biasanya, dia kini berubah jadi cengeng saat berada di rumput San Siro, Milan.

"Itu sulit dijelaskan. Saya mulai menangis ketika Lucas Vazquez dengan tenang mencetak gol lewat penalti. Saya emosional dan merasa kami tak akan kalah," ujarnya seperti dikutip Marca.

"Setiap giliran kami menendang, saya mulai menangis. Saya tak mengerti ini, bahkan setelah berbicara dengan istri saya dan keluarga. Ini pertama kali saya menangis di lapangan sepak bola."

Pepe menuturkan jika kekuatan Madrid berada di fans mereka. "Disoraki saat bermain di Bernabeu itu artinya sebuah perjuangan, tapi Anda tahu betapa besarnya klub ini," ujarnya.

Pepe dan Sergio Ramos, duo bek tengah Madrid, saat menaiki bus pawai juara Liga Champions 2015/2016. (Liputan6.com/UEFA)

Rekomendasi

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya