Liputan6.com, Jakarta - Rencana Indonesia untuk menggelar MotoGP mulai tahun 2017 semakin terbuka lebar. Terbaru, pihak Sirkuit Sentul sudah mengirimkan surat kesanggupannya untuk melakukan renovasi dengan biaya sendiri.
Sebelumnya Pemerintah, dalam hal ini Kementerian Pemuda dan Olahraga (Kemenpora) mengirim surat pada PT Sarana Sirkuitindo Utama (PT SSU, pemilik Sentul). Isinya, Pemerinta meminta kesanggupan Direksi Sentul untuk renovasi dengan biaya sendiri, dokumen tentang dampak positif penyelenggaraan MotoGP, dan draft nota kesepahaman antara Menpora, Menteri Pariwisata, dan Sirkuit Sentul tentang penyelenggaraan MotoGP.
Baca Juga
- Rossi Ingin Fansnya Hormati Marquez
- Duo Uzur Arsenal Jadi Tumpuan Rep.Ceko di Piala Eropa 2016
- Mourinho Bicara Rivalitas dengan Guardiola di Liga Inggris
Advertisement
Dan pada Jumat (3/6/2016) kemarin surat dari PT SSU sudah diterima Kemenpora. Sehingga langkah selanjutnya, yakni tanda tangan kontrak antara PT SSU dengan Dorna harus segera dilakukan.
Dorna Sports sendiri memberikan deadline bagi Indonesia untuk melakukan kontrak paling lambat tangal 30 Juni mendatang. Setelah sebelumnya mereka memperpanjang deadline dari 31 Januari 2016.
Yang jelas Kemenpora akan membantu pihak PT SSU agar segera menandatangani kontrak dengan Dorna. Dan jika semuanya sudah selesai maka Pemerintah tinggal membayar commitmen fee sebesar 7 juta euro pada tahun 2017, 8 juta euro pada tahun 2018, dan 8,4 juta euro pada tahun 2019.
Tapi jika PT SSU dan Dorna gagal menjalin kontrak sebelum deadline maka MotoGP tahun 2017 kemungkinan gagal digelar di Indonesia. Sehingga Indonesia harus menanti hingga tahun berikutnya.