Liputan6.com, Jakarta Petinju legendaris Muhammad Ali meninggal dunia pada usia 74 tahun. Penyebab kematiannya masih belum diketahui pasti. Namun menurut juru bicara keluarga, Bob Gunnell, dia telah dirawat di rumah sakit selama beberapa hari.
Mengutip laman BBC, Sabtu (4/6/2016), Muhammad Ali pensiun dari tinju sejak didiagnosis parkinson pada 1984. Juara dunia tiga kali tersebut juga diketahui pernah masuk rumah sakit karena infeksi saluran kemih.
Advertisement
Namun beberapa hari terakhir, pria yang meraih ketenaran ketika memenangkan kompetisi tinju di Olimpiade Roma 1960 ini dirawat karena menderita infeksi saluran napas dan komplikasi serius akibat penyakit parkinson.
Gunnell mengatakan, pemakaman akan berlangsung di kota kelahiran Ali, Louisville, Kentucky.
Parkinson merupakan penyakit yang mengganggu sistem saraf dan akan mengganggu gerakan. Penyakit ini berkembang secara bertahap, terkadang akan dimulai dengan tremor pada satu tangan. Gerakan tangan merupakan yang paling dikenal dari penyakit parkinson. Gangguan tersebut akan menyebabkan kekakuan atau memperlambat gerakan.
Pengaruh gen dan lingkungan disebut berkontribusi terhadap penyakit ini. Namun hingga kini, kemungkinannya masih relatif kecil, sehingga belum ditemukan penyebab pasti.
Gejala awal parkinson seperti Muhammad Ali biasanya dimulai dari gerakan dan ekspresi yang tidak nyaman ketika berjalan, suara akan menjadi lembut dan mulai cadel. Kondisi akan semakin memburuk seiring berjalannya waktu.
Walaupun penyakit parkinson tidak dapat disembuhkan, tapi biasanya dokter akan menyarankan prosedur bedah untuk mengatur daerah tertentu dari otak yang mempengaruhi sistem saraf.