Ratusan Bocah Menjerit di Mapolres Bengkulu

Saat mereka menjerit, empat orang dewasa memegangi tangan para bocah.

oleh Yuliardi Hardjo Putro diperbarui 04 Jun 2016, 20:40 WIB
Jeritan para bocah itu membuat para polisi di Mapolres Bengkulu penasaran. (Liputan6.com/Yuliardi Hardjo Putro)

Liputan6.com, Bengkulu - Suasana tenang di Mapolres Kota Bengkulu tiba-tiba dipenuhi jeritan 240 bocah laki-laki. Mereka ditidurkan di dipan dengan tangan dipegangi sedikitnya empat orang dewasa. Jeritan mereka sampai membuat para polisi penasaran.

Para bocah itu bukan sedang dihukum. Mereka datang karena diundang polisi yang menggelar kegiatan sunatan massal yang digelar dalam rangka Hari Ulang Tahun Bhayangkara ke-70.

Farel Trigana (9), siswa kelas III SD Negeri 76 Pagar Dewa, Kecamatan Selebar, mengaku berteriak karena takut melihat jarum suntik yang besar sebelum disunat.

"Tapi setelah kena bius, sudah tidak terasa lagi," ujar Farel di Bengkulu, Sabtu (4/6/2016), sambil memegang ujung kain sarung usai disunat.

Reni, ibunda Farel mengatakan kegiatan sunatan massal yang diikuti anaknya itu dikoordinasi kan oleh sekolah. Pihak sekolah mendata anaknya dua hari sebelum pelaksanaan kegiatan.


"Persiapannya hanya sehari saja. Jumat kemarin anak saya masih ulangan. Dia baru saya kasih tahu tadi pagi, untungnya mau," tutur Reni.

Kapolres Kota Bengkulu AKBP Ardian Indra Nurinta mengatakan, selain sunatan massal, pihaknya juga mengadakan donor darah bagi keluarga besar anggota kepolisian dan masyarakat umum. Kegiatan lain adalah pengobatan gratis bagi masyarakat Kota Bengkulu.

"Ini kami lakukan untuk membentuk citra polisi sahabat masyarakat," ujar Ardian.

Rekomendasi

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya