Preman Insaf Cari Warga Butuh Donor Ginjal

Preman insaf di Makassar itu mengaku hidup sebatang kara di pos ronda.

oleh Eka Hakim diperbarui 05 Jun 2016, 08:04 WIB
Preman insaf di Makassar itu mengaku hidup sebatang kara di pos ronda.

Liputan6.com, Makassar - Ini kisah preman insaf bernama Mardan S (51). Ia tinggal sebatang kara di pos ronda di Jalan Teuku Umar 10 Lorong 3 Kecamatan Tallo, Makassar. Ia menawarkan ginjalnya bagi mereka yang membutuhkan sebagai penebus dosanya di masa lalu.

Kakek Mardan, panggilan akrab warga setempat, mengaku tak punya sanak famili. Ia rela ginjalnya dimanfaatkan orang yang membutuhkan tanpa melihat sekat agama.

"Saya tak punya kerabat, hidup sebatang kara tinggal di pos ronda ini. Makan pun tak beraturan dan saya ikhlas kedua ginjal saya untuk didonor. Jika ada yang membutuhkan, silakan temui saya. Ini tak dipungut biaya saya sudah ikhlas agar cepat menghadap Ilahi," kata Mardan kepada Liputan6.com, Sabtu (4/6/2016).

Mardan menuturkan, ia mulai merantau ke sejumlah daerah sejak muda. Kalimantan dan Papua sudah pernah diinjaknya. Saat merantau, ia bertahan hidup dengan melakoni pekerjaan sebagai preman jalanan, termasuk sejumlah aksi kejahatan.

Hal itu dibuktikan dengan sejumlah bekas luka di beberapa bagian tubuh, seperti tangan kanannya yang nyaris putus karena disabet parang. Kondisi jari yang tak lengkap itu membuat warga menjulukinya sebagai preman metal.

"Begitu juga perut saya ini bekas tikaman semua. Bahkan, saya pernah dibakar hidup-hidup waktu di Kalimantan dulu tapi nyawa tak mau lepas," ujar Mardan sambil memperlihatkan tato di sekujur tubuhnya dan memperlihatkan bekas luka tikam di bagian perutnya.

Puluhan tahun di perantauan, Mardan pun memutuskan pulang ke Makassar dan melayani masyarakat dengan menjaga keamanan kampung yang kini ditinggalinya. Ia memutuskan insaf dari masa lalunya yang suram dan mulai rajin salat lima waktu.

Untuk hidup, ia hanya mengandalkan belas kasihan warga setempat. "Jadi sekali lagi saya ulangi nak, saya rela dan ikhlas mau donorkan kedua ginjalku tidak pungut bayaran karena saya sudah tua dan ingin menebus dosa masa lalu yang suram," ucap Mardan.

Rekomendasi

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya