5 Investor Inggris Minati Sektor Energi Terbarukan RI

Realisasi investasi dari Inggris mencapai US$ 503 juta atau naik 22,98 persen pada 2015.

oleh Septian Deny diperbarui 04 Jun 2016, 21:00 WIB
Kepala BKPM, Franky Sibarani menjelaskan strategi kejar target investasi 2016 kepada wartawan, Jumat (8/1). BKPM menyiapkan 5 langkah strategi mendukung pertumbuhan investasi tahun 2016. (Liputan6.com/Angga Yuniar)

Liputan6.com, Jakarta - Lima perusahaan asal Inggris menyatakan keseriusannya untuk menanamkan modal di Indonesia. Perusahaan-perusahaan yang bergerak di sektor energi terbarukan tersebut berskala menengah.

Kepala Badan Koordinasi Penanaman Modal (BKPM) Franky Sibarani mengatakan, minat investasi tersebut diidentifikasi oleh kantor perwakilan BKPM di London‎.

Lima perusahaan tersebut dari perusahaan pembangkit listrik energi hydro, perusahaan pembangkit listrik biomass, angin dan ombak, perusahaan komponen pembangkit listrik tenaga terbarukan, serta perusahaan pendanaan sektor energi terbarukan.

"Kami menyambut positif minat investasi yang disampaikan oleh investor Inggris tersebut dan menindaklanjutinya hingga tahap pengajuan izin investasi ke BKPM," ujar dia di Jakarta, Sabtu (4/6/2016).

Franky menyatakan, sektor energi terbarukan merupakan salah satu sektor yang merupakan energi alternatif yang terus dikembangkan. "Masuknya investor di sektor tersebut dapat mengembangkan komposisi target energy mix pemerintah,” kata dia.

Sebelumnya, pemerintah mencoba meningkatkan arus investasi dari Inggris ditandai dengan kunjungan Presiden Joko Widodo (Jokowi) yang diharapkan meningkatkan keyakinan investor Inggris tentang reformasi kebijakan dan layanan investasi yang telah dilakukan pemerintah Indonesia. Kunjungan Presiden Jokowi ke Inggris berhasil mengantongi 12 kesepakatan bisnis senilai US$ 19,02 miliar.

Sebagai informasi, realisasi investasi dari Inggris mencapai US$ 503 juta naik 22,98 persen pada 2015 dari rata-rata investasi pada tahun 2010-2014 yang berada di posisi US$ 409 juta. Inggris masuk dalam tujuh negara Eropa yang menjadi prioritas pemasaran investasi BKPM. (Dny/Ahm)

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya