Liputan6.com, Kentucky - Muhammad Ali, juara dunia kelas berat tiga kali meninggal pada Jumat 3 Juni lalu. Kepergiannya membuat publik terhenyak kaget karena sebelumnya ia tampil sehat di depan umum.
Penampilan terakhirnya depan publik terjadi 9 April lalu di Phoenix, AS. Saat itu Muhammad Ali tengah melakukan kampanye penggalangan dana untuk para penyandang Parkinson. Penyakit yang ia derita selama 3 dekade.
Baca Juga
Advertisement
Menurut media Arizona Republik, Ali tampil di Muhammad Ali Parkinson Center di Barrow Neurological Institute. Sosok paling terkenal di muka Bumi itu tampil dengan kacamata hitam.
Penampilannya 9 April lalu mendapatkan sambutan luar biasa.
'Perjuangan' Terakhir Mohammad Ali
Dilansir dari CNN, Minggu (5/6/2016), pada Senin 1 Juni lalu, mantan petinju karismatik itu jatuh sakit. Menurut juru bicara keluarga, Bob Gunnell, Ali dilarikan ke rumah sakit karena masalah pernafasan.
Di rumah sakit HonorHealth Scottsdale Osborne Medical Center, kondisinya tak terlalu mengkhawatirkan.
"Kamui berharap itu cuma salah satu penyakit biasa. Seperti diketahui, Muhammad Ali telah banyak berjuang bagi penyakitnya. Kami berharap, sesak nafasnya salah satu masalah biasa baginya," ujar Gunnell.
Muhammad Ali juga pernah dirawat pada Januari 2015 karena infeksi saluran kemih. Juga pada Desember 2014 akibat pneumonia.
"Saat ia masuk ke rumah sakit, kami hanya berpikir, 'OK, ia tak akan lama dirawat," tutur sahabat lama Ali, John Ramsey. Namun, kondisi Ali makin menurun.
"Keluarga telah dipanggil saat kondisinya makin parah," lanjut juru bicara Gunnell. "Kami masih banyak berharap ia segera membaik."
Dokter kepada istri Ali, Lonnie mengatakan kondisinya tak mungkin membaik. Ramsey mengatakan Lonnie memanggil pada Jumat pagi, menjelaskan kondisi sahabatnya makin memburuk.
"Ia berkata, 'Mungkin kamu mau datang ke sini,' yang akhirnya saya segera berangkat," lanjut Ramsey lagi.
Dikelilingi Anak-anaknya
Anak perempuan Ali, Hana, menulis dalam twitternya Ali dikelilingi anak-anaknya menjelang ajal. Mereka memegang tangan lelaki yang tangguh itu. Mencium dan memeluk ayah mereka yang berusia 74 tahun.
Di telinga Muhammad Ali, anak-anaknya melantunkan doa-doa.
Hana menggambarkan anak-anak Ali mencoba tegar. Beberapa di antaranya, berbisik di telinga petinju legendaris itu.
"Ayah boleh pergi sekarang. Kami akan baik-baik saja. Kami mencintaimu. Terima kasih. Kembalilah ke pangkuan Tuhan, sekarang," bisik salah satu anak Ali seperti diungkap Hana dalam kicauan Twiter.
Setelah organ tubuh Ali berhenti bekerja, Hana menulis dalam Twitternya, "Hati kami jelas sakit, tapi kami bahagia, Ayah sudah bebas. Kami semua mengelilinginya, memeluk dan menciumnya serta membacakan doa-doa Islam. Seluruh organnya gagal bekerja, tapi jantungnya tak berhenti berdetak. Selama 30 menit... jantungnya terus berdetak. Tak seorang pun punya pengalaman seperti itu. Itu terjadi karena kekuatan jiwanya. Terima kasih untuk segala bantuan dan dukungannya."
Muhammad Ali dinyatakan meninggal pada pukul 9.10 waktu setempat. Menurut dokter, penyebabnya adalah shock septic.
"Ia jelas tak menderita menjelang ajalnya," kata Gunnell yang juga menjelaskan keluarga berada di sisinya 24 jam.
"Momen yang mengharukan...," jelas Gunnell lagi.
Keluarga mengatakan Ali akan dikubur di kampung halamannya, di kota Louisville, Kentucky. Rencananya jenasahnya akan diarak di jalanan tempat ia tumbuh dan menjadi bintang.
Rencananya, pemakaman Muhammad Ali akan dihadiri mantan presiden AS, Bill Clinton dan sejumlah pesohor lainnya.