Liputan6.com, Jakarta - Meskipun sedang menjalankan ibadah puasa, bukan berarti aktivitas sehari-hari menjadi kendur. Nah, inilah yang menjadi tantangan para pengendara bermotor.
dr. Eko Suryo, dokter lulusan Universitas Gajah Mada (UGM) Yogyakarta, menjelaskan, kadar gula darah akan menurun saat puasa dan membuat dehidrasi.
Selain itu, pola tidur pada Ramadan juga berubah. Rata-rata orang hanya tidur 4-6 jam. Padahal direkomendasikan tidur selama 8 jam sehari.
Baca Juga
Advertisement
Bagi orang yang mengendarai kendaraan bermotor, dua hal tersebut mengakibatkan pengendara kurang fokus karena mengantuk.
"Sangat dianjurkan untuk tetap bisa tidur minimal 7 jam per hari, kita bisa menggunakan waktu di siang hari untuk beristirahat sejenak melelapkan mata selama 30 hingga 45 menit. Waktu tersebut akan cukup menyegarkan mata dan pikiran kita untuk dapat fokus kembali beraktivitas," papar Eko.
Kemudian, ia menyarankan untuk menghindari konsumsi karbohidrat berlebihan ketika sahur dan berbuka puasa. Sebab, karbohidrat akan menyebabkan kantuk sepanjang hari.
Agar energi cukup selama berpuasa, konsumsi makanan yang mengandung protein dan vitamin dari buah-buahan segar. Selain itu, jangan lupa meminum air putih yang cukup.
"Bila kita mampu menjaga pola tidur yang cukup dan memperhatikan dengan baik nutrisi yang diperlukan tubuh, maka tubuh kita akan mampu beraktivitas normal meskipun kita sedang berpuasa sehingga mengurangi risiko untuk terlibat dalam kecelakaan lalu lintas," pungkasnya.