Liputan6.com, New York - Bursa Asia melemah pada pembukaan perdagangan hari ini, mengikuti pasar saham Amerika Serikat (AS) yang ditutup rendah pada Jumat pekan lalu. Ini dipicu rilisnya laporan pekerjaan yang mengecewakan pada Mei.
Melansir laman CNBC, Senin (6/6/2016), indeks berjangka Australia tercatat mendatar pada posisi 5.324, dibandingkan pada Jumat yang mendekati 5.318,88.
Sementara indeks Nikkei di Osaka turun 2,28 persen ke 16.280. Kemudian indeks Chicago berjangka berada di 16.350. Indeks acuan Jepang ditutup pada 16.642,23 pada Jumat.
Laporan gaji nonfarms AS menunjukkan negara hanya mampu menciptakan 38 ribu pekerjaan pada Mei. Ini jatuh jauh di bawah harapan sebesar 162 ribu dan kembali menciptakan keraguan tentang pemulihan ekonomi dan kemungkinan kenaikan suku bunga Fed akan terjadi dalam beberapa bulan mendatang.
Baca Juga
Advertisement
"Rilisnya nonfarm payrolls AS pada Jumat telah membuang kesempatan kenaikan suku bunga pada Juni oleh The Fed," ujar Angus Nicholson, analis pasar IG spreadbettor.
Di pasar mata uang, yen Jepang menguat terhadap dolar, dengan posisi di 106,68. Hal ini berbeda dibandingkan dengan perdagangan pada minggu sebelumnya sebelum laporan penggajian Amerika Serikat keluar.
Perdana Menteri Rabu Jepang Shinzo Abe mengumumkan penundaan rencana kenaikan pajak penjualan dan rincian paket stimulus terbaru untuk menghidupkan kembali ekonomi Jepang.
Indeks dolar, yang mengukur greenback terhadap sekeranjang mata uang, melihat turun tajam menyusul laporan pekerjaan.
Di Amerika Serikat, indeks utama ditutup lebih rendah pada Jumat, dengan Dow Jones Industrial Average turun 0,18 persen. Sementara indeks S & P 500 lebih rendah sebesar 0,29 persen dan indeks komposit Nasdaq turun 0,58 persen.