Liputan6.com, Kendal - Kepergian Serda Septian Wahyu Sarjono, taruna TNI AU yang tewas di Bandung meninggalkan duka dan kenangan akan siswa Sejursarlistek Skadik 203 Lanud Sulaiman. Salah satu kenangan yang paling melekat dalam benak sang ayah, Gono Sardjono adalah saat mengantar putranya membeli motor impian.
Septi, nama panggilan Septian, sempat pulang ke rumah pada pertengahan Mei lalu. Ia memutuskan menguras tabungannya demi membeli sepeda motor sport yang sudah diimpikan sejak lama. Gono bahkan mengantarkan anak keduanya itu ke showroom.
"Septi itu anaknya jujur dan suka menabung. Ia selalu cerita sama bapak ibunya. Dia itu pulang terakhir pada tanggal 15 bulan lalu," kata Gono saat ditemui di rumahnya di Kendal, Jawa Tengah, Sabtu malam, 4 Juni 2016.
Belum lama tinggal di rumah, Septi harus kembali ke Bandung pada 17 Mei 2016. Ia saat itu memang tengah menjalani pendidikan di Lanud Sulaiman. Masa orientasi itu akan dimulai kembali pada 20 Mei 2016. Sebelum berangkat, Septi sempat mengendarai motor barunya.
Baca Juga
Advertisement
"Septi baru sehari menggunakan sepeda motor itu karena tanggal 17 harus pulang ke Bandung. Dan saat mau ke Bandung, ia cuma bilang, 'Pak saya nitip sepeda ini ya'. Saat itu juga saya nggak ada firasat sama sekali, kok Septi ngomong itu," ujar Gono.
Septi semestinya kembali pulang kampung pada Jumat, 3 Juni lalu, dalam rangka libur akhir pekan. Namun, Tuhan berkehendak lain. Taruna TNI AU itu memang pulang ke rumah pada Sabtu, 4 Juni 2016, untuk diantar ke peristirahatan terakhir. Ia pergi tanpa sempat menunaikan keinginan.
"Dulu pernah cerita kalau seandainya dia sudah melakoni penempatan di satuan, ia ingin gajinya ini untuk membantu kakaknya yang hendak menempuh S-2. Selain itu juga, membantu biaya sekolah dua adik angkatnya," tutur Gono.