Liputan6.com, Jakarta Tidak ada waktu khusus untuk mengonsumsi obat herbal atau meracik sendiri tanaman obat. Kapan saja boleh asal tidak sedang menjalani pengobatan medis karena penyakit tertentu.
"Kapan saja boleh sebenarnya. Namun, yang harus kita luruskan terlebih dahulu adalah obat itu identik dengan menyembuhkan tapi yang namanya herbal lebih dari sekadar menyembuhkan," kata Konsultan Herbal dari Sekar Utami Bintaro, dr Prapti Utami, M.Si kepada Health Liputan6.com ditulis Senin (6/6/2016).
Advertisement
Menurut Prapti, kalau selama ini kita berpikir obat hanya sebagai penyembuh, maka kita akan mengonsumsi yang sebenarnya sehat itu saat sedang sakit saja.
Sedangkan obat herbal itu sendiri, jelas Prapti, bisa bertindak sebagai promotif, preventif, dan rehabilitatif.
"Misal saja ibu hamil yang mau nantinya punya ASI berlimpah, bisa mengonsumsi tanaman obat berupa daun katuk dan kelabet. Jadi, selama hamil yang dipikirkan jangan makanan yang dapat mengenyangkan saja tapi harus mencari sayuran tertentu yang bermanfaat untuk diri sendiri dan si jabang bayi," kata Prapti.