Liputan6.com, London - Tim nasional Inggris dan Wales telah memastikan diri berlaga di pesta sepak bola EURO 2016. Para pendukung pun menyambut dengan cara nonton langsung ke Prancis.
Menurut survei dari situs insurance4carhire, satu dari lima pendukung timnas Inggris akan menggunakan motor atau menyewa mobil untuk menonton pertandingan di babak penyisihan yang digelar pada tiga stadion berbeda.
Para penonton dari Inggris datang berbondong-bondong membawa mobil pribadi melewati jalur darat dan menyeberangi selat Channel. Ternyata, cara murah meriah ini menimbulkan masalah baru dari sisi pemahaman lalu lintas.
Baca Juga
Advertisement
Dilansir Mirror, 'Tamu musiman' ini belum tidak mengetahui batas kecepatan maksimum di jalan tol Prancis yang mencapai 129 km/jam. Mereka akan makin kebingungan karena minimnya rambu di Le Highway Code. Mereka juga akan kesulitan saat menyeberangi Selat Channel karena banyak rambu yang telah berkarat.
Dua pertiga pendatang dari Inggris Raya tidak mengetahui bila di Prancis wajib membawa breathalyser di dalam mobil. Breathalyser merupakan alat untuk mendeteksi kadar alkohol melalui nafas.
Konyolnya, seperlima pengemudi asal Inggris yang masuk ke Prancis gagal paham kamera untuk merekam kecepatan kendaraan dianggap sebagai WiFi router. Sejumlah tiga perempat dari mereka juga bingung terhadap rambu jalan ditutup dari dua arah. Lebih mengkhawatirkan lagi, rambu untuk jalan tol di Prancis disalahartikan sebagai tanda berhenti.