Liputan6.com, Surabaya - Dalam dunia bola basket putri di Indonesia, nama Raisa Aribatul Hamidah menjadi satu fenomena tersendiri. Sosok shooting guard Surabaya Fever di WIBL (Women’s Indonesian Basketball League) tersebut begitu menginspirasi perempuan muslim tanah air lewat prestasinya bersama klub.
Baca Juga
- Profil Tim Piala Eropa: Islandia
- Indonesia Open: Sayonara Istora!
- 6 Kali Juara, Lee Chong Wei Janji Kembali ke Indonesia
Advertisement
Raisa tentu menonjol ketika berada di tengah-tengan tim karena memakai hijab ketika bertanding. Namun, bukan hanya penampilannya yang jadi pembeda. Performanya di atas lapangan membuat wanita 26 tahun tersebut menjadi andalan Fever bersama center Gabriel Sophia.
Usai menyelesaikan kontraknya selama semusim bersama juara WIBL 2016 tersebut, Raisa punya kesibukan baru. Pada bulan Ramadan tahun ini dirinya akan menghabiskan waktu bersama keluarganya di Ponorogo, Jawa Timur.
"Tahun lalu berbeda sekali karena tinggal di mess dan dua minggu masih latihan bersama teman-teman. Ramadan kali ini saya sebulan penuh punya quality time dengan keluarga," tutur Raisa kepada Liputan6.com.
Peraih gelar Pascasarjana Sains Ekonomi Islam, Universitas Airlangga tersebut pun mengenang keseruannya bersama para pemain Fever pada Ramadan tahun lalu. Dia mengatakan sempat iseng berjualan takjil di sebuah masjid yang letaknya dekat mess pemain Surabaya Fever.
"Hitung-hitung mengisi waktu. Kalau tempat favorit untuk berbuka malah tidak ada," kata Raisa. Menurutnya, waktu luang jelang berbuka juga bisa diisi dengan berolahraga.
"Olahraga diperlukan ketika kita sedang berpuasa, jangan dijadikan untuk bermalas-malasan. Puasa bukan mendatangkan penyakit kok, malah membersihkan penyakit," ujarnya.
"Kalau sudah ada teman banyak, ada lapangan, saya main basket menjelang berbuka. 15 menit sebelum Maghrib kami baru berhenti, langsung dilanjutkan buka bareng di lapangan," kenang Raisa.