Kemenhub Kembangkan 2 Bandara di Sulawesi Selatan

Bandara Bua, dikelola juga oleh Unit Penyelenggara Bandar Udara Kelas III.

oleh Ilyas Istianur Praditya diperbarui 07 Jun 2016, 11:41 WIB
Bandara Bua, ibukota Belopa, Kabupaten Luwu.

Liputan6.com, Jakarta - Guna ikut mendorong peningkatan perekonomian di Sulawesi, Kementerian Perhubungan telah membangun dan mengembangkan dua bandara yang berada di Sulawesi Selatan. Kedua bandara tersebut adalah Bandara Andi Jemma yang terletak di kota Masamba, Kabupaten Luwu Utara dan Bandara Bua, ibukota Belopa, Kabupaten Luwu.

Direktur Jenderal hubungan Udara Kementerian Perhubungan Suprasetyo menjelaskan, dengan beroperasinya dua bandara tersebut maka akan semakin memudahkan aksesibilitas masyarakat di pulau Sulawesi, khususnya di Sulawesi Selatan.

Biasanya, perjalanan yang ditempuh dari Luwu dan Luwu Utara ke kota Makassar jika melalui jalur darat kira-kira menghabiskan waktu sekitar 8 sampai dengan 15 jam. "Dengan adanya penerbangan langsung dari Luwu ke kota Makassar maupun sebaliknya akan mempersingkat waktu tempuh menjadi hanya sekitar 1 jam,” kata Suprasetyo, Selasa (7/6/2016). 

Bandara Andi Jemma, memiliki lokasi yang strategis yaitu di pusat kota Masamba, Kabupaten Luwu Utara, Sulawesi Selatan atau sekitar 480 km dari kota Makassar. Sementara Bandara Bua atau yang dahulu bernama Bandara Ligaligo terletak di di Ibukota Belopa, Kabupaten Luwu. Lokasi bandara berjarak sekitar 10 km dari Kota Palopo dan sekitar 367 km dari Kota Makassar.

Bandara Andi Jemma dikelola oleh Unit Penyelenggara Bandar Udara Kelas III Ditjen Perhubungan Udara. Pengembangan bandara dilakukan sejak Tahun 2015, dan pada tahun ini telah selesai. Pengembangan berupa pembangunan dan perluasan terminal penumpang dari 240 meter persegi  menjadi 400 meter persegi dan juga telah memiliki panjang landasan pacu (runway) 900 meter x 23 meter serta panjang landasan hubung (taxiway) 75 meter x 15 meter dan landasan parkir (apron) seluas 60 meter x 40 meter.

Sedangkan bandara Bua, dikelola juga oleh Unit Penyelenggara Bandar Udara Kelas III. Pembangunan yang telah selesai meliputi pengembangan terminal penumpang seluas 240 meter persegi, yang dilengkapi dengan fasilitas penunjang untuk calon penumpang seperti X-Ray dan Ruang Tunggu, memiliki panjang landasan pacu (runway) 1.400 meter dan lebar 30 meter dan mempunyai kekuatan15 F/C/Y/T. Panjang landasan hubung (taxiway) 191,5 meter dan lebar 18 meter. Sedangkan landasan parkir (apron) memiliki panjang 80 meter dan lebar 60 meter.

Selain kedua bandara tersebut, Sulawesi Selatan telah memiliki bandara lainnya yaitu antara lain, Bandar Udara Arung Palakka di Kabupaten Bone, Bandar Udara Pongtiku di Kabupaten Tana Toraja, Bandar Udara Sangia Nibandera di Kabupaten Kolaka, dan Bandar Udara Sultan Hasanuddin di Kabupaten Maros.

Pembangunan dan pengembangan terminal baru Bandar Udara Andi Jemma dan Bandar Udara BUA sesuai dengan fokus kerja tingkatkan kapasitas sarana, prasarana dan kualitas pelayanan transportasi.

Keberadaan bandara ini merupakan wujud komitmen Kementerian Perhubungan guna membangun Indonesia dari pinggiran, daerah terluar, terdalam, terisolir, rawan bencana serta memiliki potensi ekonomi yang tinggi dan pariwisata.

Waktu yang singkat dan konektivitas antar daerah nantinya akan mampu meningkatkan produktivitas masyarakat dan pertumbuhan ekonomi di daerah. Hal ini selaras dengan semangat program Nawa Cita Presiden Joko Widodo yang berparadigma Indonesia Sentris.

Rekomendasi

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya