KEIN Usulkan Roadmap Industri Seperti Jerman ke Presiden Jokowi

Untuk memajukan industri RI, KEIN akan mengusulkan ke Presiden Jokowi untuk meniru roadmap yang digunakan negara-negara maju.

oleh Ilyas Istianur Praditya diperbarui 07 Jun 2016, 11:35 WIB
Ketua Komite Ekonomi dan Industri Nasional (KEIN), Soetrisno Bachir (Liputan6.com/Angga Yuniar)

Liputan6.com, Jakarta - Komite Ekonomi dan Industri Nasional (KEIN) kembali bertemu dengan Presiden RI di Istana Kepresidenan, Jakarta pada Selasa (7/6/2016). Ini menjadi pertemuan reguler yang dilakukan KEIN dengan Presiden Jokowi.

Ketua KEIN Soetrisno Bachir mengungkapkan setidaknya ada beberapa hal yang akan disampaikan dalam pertemuan kali ini, salah satunya mengenai peta jalan (roadmap) industrialisasi yang tengah disusunnya.

Untuk memajukan industri RI, KEIN akan mengusulkan ke Presiden Jokowi untuk meniru roadmap yang digunakan negara-negara maju yang berbasis industri, baik di Asia ataupun di Eropa.

"Kita bisa belajar dari sukses negara-negara seperti Korea, Jepang, China dan Jerman. Mereka kan sudah dikenal sukses," kataSoetrisno di Istana Kepresidenan,Jakarta, Selasa (7/6/2016).



Soetrisno mengaku dirinya juga sudah melakukan lawatan ke beberapa negara tersebut untuk mengetahui bagaimana secara detail cara negara-negara itu dalam menyusun roadmap tersebut.

Di negara-negara itu, KEIN juga bertemu dengan pejabat pemerintah terkait dan para pelaku industri. Soetrisno berharap kepada mereka untuk bisa berbagi pengalaman dengan Indonesia dalam membangun industrinya.

"Waktu ini kita sudah berinteraksi dengan Jepang dan Korea, dan melakukan lawatan kesana, kita ketemu dengan pemerintah disana maupun industri. Jadi nanti ada semacam kerjasama working group, KEIN dengan Korea, Jepang, China dan Jerman‎," paparnya.

Hanya saja, Soetrisno memberikan catatan, dalam penyusunan roadmap, meskipun meniru sukses negara-negara maju tersebut, tetap harus disesuaikan dengan basis Indonesia, yaitu negara yang memiliki banyak Sumber Daya Alam (SDA).

"Kita tentunya harus berdasarkana apa yang kita miliki, Sumber Daya Alam yang kita miliki itu harus disesuaikan," tutup dia. 

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya