WikaSatrian Milik WIKA, Sukses Menempa Pemimpin Berkearifan Lokal

Edu Trip Campus CJ bersama PT WIKA mengunjungi gedung WikaSatrian, tempat ditempanya para pemimpin WIKA yang berkearifan lokal.

oleh Fitri Haryanti Harsono diperbarui 07 Jun 2016, 16:32 WIB
Edu Trip Campus CJ bersama PT WIKA mengunjungi gedung WikaSatrian, tempat ditempanya para pemimpin WIKA yang berkearifan lokal.

Citizen6, Bogor Pembangunan gedung-gedung megah dan tinggi menjulang serta jalan-jalan panjang lurus dan berliku, baik di kancah nasional maupun internasional punya sisi menarik. Keandalan pembangunan ini diampu PT Wijaya Karya (WIKA), salah satu perusahaan BUMN yang sangat terkenal.

Hal ini didukung para pemimpin WIKA yang berkualitas. Mereka ditempa hingga melanglang-buana ke mancanegara di sebuah lokasi bernama WikaSatrian. Edu Trip Campus Citizen Journalist (Campus CJ) bersama PT Wijaya Karya Tbk yang berkonsep Green Camp diadakan pada 30-31 Mei 2016 di WikaSatrian dan Kampung Binaan Wika Pamijahan, Bogor, Jawa Barat.

Acara Edu Trip WIKA diikuti 18 mahasiswa dan dua blogger. Jun Joe Winanto, blogger yang mengikuti acara ini menuliskan, WikaSatrian sebagai bentuk pengejawantahan dalam penghalusan tata nilai dalam diri setiap insan. Sekat budi dan hati agar menyatu, berinteraksi, dan menempatkan diri kepada alam dapat dihasilkan dengan latihan.

Edu Trip WIKA 2016 Menyimak Penjelasan Tentang WIKA

Sebuah gerbatama yang berdiri tegak mengartikan kelahiran dan tercipta fondasi kuat untuk memeroleh pencerahan. Gerbatama bak pemandu bagi para pemimpin yang memiliki budi pekerti luhur di masa depan.

WikaSatrian berada di sekitar Gadog berada di kaki gunung Pangrango-Salak. Arsitektur bangunan yang dibangun di atas lahan seluas 10 hektar itu penuh dengan filosofis dan makna kehidupan. Bentuk bangunan, lekuk, serta sudut-sudut bangunan yang nyentrik sarat dengan falsafah dalam pewayangan Jawa.


Alam, Wayang, dan Gamelan

Alam, Wayang, dan Gamelan

Gedung megah sebagai tempat pelatihan jasmani dan rohani para pemimpin masa depan. Latihan kepemimpinan yang dilakukan di tempat ini memberikan pencerahan dan keberlanjutan seseorang  memaknai sisi kehidupan yang dipersatukan dengan alam.

Tony Warsono, pamong utama WikaSatrian menjelaskan, pelatihan kepemimpinan mengacu kepada gaya atau model luar (barat) yang dinilai pada angka. Berbeda di Indonesia, budaya yang sangat kaya dan beragam diterapkan dalam pendidikan calon-calon pemimpin melalui wayang dan gamelan.

“Wayang beber, wayang klitik, wayang kulit, dan wayang-wayang lainnya menjadi sumber belajar keteladanan para pemimpin, mengenai hal-hal baik juga buruk. Seorang pemimpin itu harus diberi contoh langsung, tak cukup dengan kata-kata," jelasnya.

Edu Trip WIKA 2016 Penjelasan Wayang

Dalam membentuk karakter seorang pemimpin tak hanya menerapkan metode-metode yang sudah modern dan diaplikasikan dalam permainan interaktif saja.

“Indonesia itu tidak kalah dengan negara luar dan sangat interaktif. Bahan-bahan ajar sangat banyak untuk diajarkan kepada calon pemimpin-pemimpin negeri ini. Untuk mengajarkan bagaimana seorang pemimpin dapat bekerja sama satu dengan lainnya ada alat yang dapat digunakan, yaitu gamelan," tuturnya.

Melalui gamelan, ada bagian-bagian yang mampu memompa indra perasa seseorang ketika berada dalam sebuah tim dan bermain gamelan. Seluruh pemain bermain. Berbeda dengan permainan biasa, yang dimainkan hanya melibatkan beberapa indera, seperti mata, hidung, mulut, atau telinga. Kerja sama tim menguatkan rasa kebersamaan dan indera perasa antara satu dengan yang lain.


Rahasia Kesuksesan

Rahasia Kesuksesan

Hatta, peserta Edu Trip Green Camp memeroleh pengalaman menarik, terutama dari segi pembelajaran yang dilakukan para pemimpin WIKA. Seluruh pelatihan dan pendidikan di WikaSatrian tidak memakai diktat atau hardcopy, melainkan pembelajaran learning by doing. Melihat, merasakan, lalu memaknainya sendiri.

Produk intelektual dan budaya negeri tidak kalah dengan negara-negara lainnya. Contohnya, seni arsitektur dan kepemimpinan. Serat Dewa Ruci menjadi rujukan mencetak pemimpin yang berbudi luhur. Pun cerita Semar dan Punakawan lainnya.

Edu Trip WIKA 2016 Tony dan Agung menjelaskan kearifan lokal

Ratih Purnama Sari, mahasiswi UIN Syarif Hidayatullah Jakarta mencatat, rahasia besar kesuksesan WIKA, tidak menganggap karyawan sebagai pekerja untuk dipakai. Tapi menjadikan karyawan bagian dari WIKA, baik dalam bentuk fisik maupun materi.

Tipsnya berupa perhatian yang disuguhkan kepada karyawan dan tunjangan atau reward yang diberikan kepada pegawai yang memiliki kinerja yang baik. Setiap karyawan juga dididik  agar mempunyai jiwa kepemimpinan. Hal ini bertujuan tiap karyawan siap menjadi pemimpin yang baik untuk WIKA.

**Jadilah bagian dari Komunitas Campus CJ Liputan6.com dengan berbagi informasi & berita terkini melalui e-mail : campuscj6[at]gmail[dot]com serta follow official Instagram @campuscj6 untuk update informasi kegiatan-kegiatan offline kami.

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya