Liputan6.com, Makassar - Resky Eviana Syamsul (22), mahasiswi Fakultas Kedokteran Universitas Muslim Indonesia (UMI) Makassar , hari ini akhirnya dinyatakan meninggal dunia setelah dirawat selama tiga hari di ruang ICU RS Wahidin Sudirohusodo, Makassar, Sulawesi Selatan.
Ia mengalami luka dalam setelah mengikuti Study Club Tanggap Bencana Medis (TBM) yang digelar UKM Kedokteran di Desa Pao, Kecamatan Tombolo Pao, Kabupaten Gowa, Sulsel, Sabtu 4 Juni 2016.
Atas meninggalnya Resky, pihak keluarga kemudian melaporkan resmi panitia kegiatan Study Club TBM ke Direktorat Reserse Kriminal Umum (Dit Reskrimum) Polda Sulsel di Kota Makassar.
"Yang melapor resmi itu, saudara sepupu korban, Asriadi (28) warga Jalan Perintis Kemerdekaan, Makassar tadi di Polda Sulsel. Jadi sudah cukup untuk tim Dit Reskrimum menyelidiki kasus dugaan penganiayaan yang menyebabkan korban tewas dalam kegiatan Study Club TBM di Kabupaten Gowa tersebut," ucap Kepala Bidang Humas Polda Sulsel Kombes Frans Barung Mangera kepada Liputan6.com di ruangan kerjanya, Selasa (7/6/2016).
Barung menjelaskan, penyidik segera menjadwalkan pemeriksaan terhadap seluruh saksi. Di antaranya panitia Study Club TBM UKM Kedokteran UMI Makassar.
Baca Juga
Advertisement
"Semua pihak kita akan mintai keterangan mendekat ini, akan segera kita buat undangan pemanggilannya," Barung menegaskan.
Kejadian nahas itu berawal pada Jumat 3 Juni 2016, tepatnya pukul 20.00 Wita. Ketika itu, korban berangkat mengikuti Study Club TBM Fakultas Kedokteran UMI Makassar menuju tempat kejadian perkara (TKP) di Desa Pao, Kecematan Tombolo Pao, Kabupaten Gowa.
Esoknya pada Sabtu, 4 Juni 2016, pelapor yakni Asriadi atau saudara sepupu korban mendapat informasi Reski sudah berada di Rumah Sakit Faisal, Makassar, karena tidak sadarkan diri.
Korban diduga sebelumnya mengalami penganiayaan sebab pada lengan kanan dan kiri, serta kepala bagian belakang terdapat luka memar. Ia kemudian mengembuskan napas terakhir pada hari ini di ruang ICU RS Wahidin Sudirohusodo, Makassar.
"Saat ini jenazah korban telah dibawa oleh pihak keluarga untuk selanjutnya dikebumikan di Kabupaten Mamuju, Sulawesi Barat (Sulbar)," ujar Barung.
Menurut Barung, beberapa alat bukti telah diamankan karena diduga bisa mengungkap kasus dugaan penganiayaan yang dialami korban. Di antaranya bukti percakapan teman korban melalui aplikasi LINE serta foto korban yang tampak luka memar di beberapa tubuhnya.
Pernyataan FK UMI Makassar
Secara terpisah, Wakil Dekan III Fakultas Kedokteran (FK) UMI Makassar, Sulhana Mokhtar membantah pihak keluarga Rezky Eviena Syamsul (22) tidak terima atas kejadian yang menimpa mahasiswi Fakultas Kedokteran UMI Angkatan 2014 tersebut.
"Tadi kami sudah ketemu dengan pihak keluarga, ayahnya malah bilang sama saya jangan dengarkan apa kata media," kata Sulhana Mokhtar saat konferensi pers di Aula Ibnu Sina, Fakultas Kedokteran UMI Makassar, Selasa.
Dia mengakui tidak tahu-menahu soal ada keluarga yang melaporkan kejadian yang menimpa mahasiswi Fakultas Kedokteran UMI Makassar angkatan 2014 ini.
"Saya tidak tahu keluarga yang mana yang melapor ke polisi, yang saya maksud keluarganya itu ayah dan ibunya," ujar Wakil Dekan III FK UMI Makassar.