Liputan6.com, Jakarta - Bupati Rokan Hulu, Suparman resmi ditahan Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK). Penahanannya terkait status tersangka dalam kasus dugaan suap pembahasan Rancangan APBD-Perubahan 2014 dan RAPBD Tambahan 2015.
Padahal, Suparman belum genap dua bulan menjadi orang nomor 1 di Kabupaten Rokan Hulu sejak dilantik 19 April 2016 lalu. Sedianya Suparman akan memimpin Kabupaten Rokan Hulu untuk periode 5 tahun mendatang.
Keluar dari Gedung KPK, Selasa (7/6/2016), Suparman mengenakan rompi tahanan. Tak banyak bicara terkait penahanan ini.
"Saya tidak akan mencari kambing hitam. Saya akan hormati proses hukum ini," ujar Suparman sebelum masuk ke mobil tahanan.
Suparman ditahan untuk 20 hari pertama. Dia ditahan di Rumah Tahanan Guntur Jaya Cabang KPK.
"Ditahan untuk 20 hari pertama di Rutan Guntur," ujar Pelaksana Harian Kepala Biro Hubungan Masyarakat KPK, Yuyuk Andriati.
Selain Suparman tersangka lain dalam kasus ini yakni Johar Firdaus. Johar yang merupakan eks Ketua DPRD Riau itu kemungkinan besar juga akan ditahan. Namun, hari ini Johar tengah dibantarkan ke rumah sakit karena asalan sakit.
"Kalau pun ditahan, sepertinya akan ditahan di Guntur," ujar Yuyuk.
KPK menetapkan Bupati Rokan Hulu, Suparman dan Ketua DPRD Riau periode 2009-2014 Johar Firdaus sebagai tersangka kasus dugaan suap terkait pembahasan RAPBD Riau tahun 2014 dan atau RAPBD Tambahan Riau 2015.
Suparman merupakan Ketua DPRD Riau periode 2014-2019. Namun, dia mundur dari jabatannya karena terpilih sebagai Bupati Rokan Hulu periode 2016-2021. Suparman baru dilantik sebagai bupati pada 19 April 2016 lalu.
Adapun penetapan tersangka keduanya ini merupakan perkembangan dari kasus yang juga telah menjerat Gubernur Riau nonaktif Annas Maamun dan mantan Anggota DPRD Riau Ahmad Kirjauhari. Suparman dan Johar diduga juga turut menerima suap.
"Sangkaannya bersama-sama, maka (uang yang diterima Johar dan Suparman) sama dengan yang diterima AK (A Kirjauhari) sekitar Rp 800-900 juta," ujar Kepala Bagian Pemberitaan dan Publikasi KPK Priharsa Nugraha beberapa waktu lalu.
Baik Suparman maupun Johar sama-sama dikenakan Pasal 12 huruf a atau b atau Pasal 11 Undang-Undang Nomor 31 Tahun 1999 sebagaimana diubah UU Nomor 20 Tahun 2001 tentang Pemberantasan Tindak Pidana Korupsi juncto Pasal 55 ayat 1 ke-1 KUHP.
Belum 2 Bulan Menjabat, Bupati Rokan Hulu Ditahan KPK
Bupati Rokan Hulu, Suparman resmi ditahan Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK).
diperbarui 07 Jun 2016, 16:29 WIBBupati Rokan Hulu, Suparman, didampingi pengacaranya berjalan keluar Gedung KPK, Jakarta, Selasa (10/5). Bupati Rokan Hulu diperiksa sebagai tersangka kasus korupsi pembahasan Rancangan APBD Riau tahun 2014 dan 2015. (Liputan6.com/Helmi Afandi)
Advertisement
Advertisement
Advertisement
POPULER
1 2 3 4 5 6 7 8 9 10
Berita Terbaru
Bolehkah Bersedekah dengan Niat agar Doa Dikabulkan?
Kemenag dan Otorita IKN Berencana Siapkan Pembangunan Madrasah
Pulau Rote, Destinasi Wisata Eksotis yang Tersembunyi di Indonesia Timur
Kata Gus Baha Ajak Keluarga ke Mall Itu Jihad, Syaratnya Begini
Polisi Tangkap Suami Selebgram Lampung yang Aniaya Istri di Depan Anak
Wisata ke Pantai Lovina Bali, Bisa Berenang Bareng Lumba-Lumba hingga Snorkeling
4 Hal yang Dianjurkan saat Melihat Tanda-Tanda Kematian atau Sakaratul Maut Seseorang
Cuaca Ekstrem, BMKG Sulut Ingatkan Warga Antisipasi Dampak Musim Hujan
Jadwal Sholat DKI Jakarta, Jawa dan Seluruh Indonesia Hari Ini Minggu 6 Oktober 2024
Laris Manis Commuter Line Yogyakarta-Palur, Ini Buktinya
Kemenko PMK Sebut Kurangnya Data Jadi Tantangan Utama dalam Penanganan Korban TPPO
Video TikTok Tentara Israel Berpotensi Buktikan Kejahatan Perang di Gaza