Subsidi Solar Bakal Berkurang, Ini Kata Menteri ESDM

Pengurangan subsidi solar hingga Rp 650 per liter akan berdampak pada harga Bahan Bakar Minyak (BBM) khususnya jenis Solar.

oleh Pebrianto Eko Wicaksono diperbarui 07 Jun 2016, 21:00 WIB
Petugas mengisi BBM jenis solar di SPBU kawasan Kuningan, Jakarta, Kamis (8/10/2015). Pemerintah menurunkan harga solar dari Rp 6.900/liter menjadi Rp.6.700/liter. Harga baru itu akan berlaku mulai Jumat, 9 Oktober mendatang. (Liputan6.com/Angga Yuniar)

Liputan6.com, Jakarta - Pemerintah mengajukan pemotongan subsidi Solar sebesar Rp 650 per liter dalam Anggaran Pendapatan Belanja Negara Perubahan (APBNP) 2016. Bila usulan ini dikabulkan maka subsidi solar dari pemerintah tersisa Rp 350 per liter.

Menteri Energi Sumber Daya Mineral (ESDM) Sudirman Said mengatakan, ‎pengurangan subsidi solar hingga Rp 650 per liter akan berdampak pada harga Bahan Bakar Minyak (BBM) khususnya jenis Solar.

 "Ya namanya subsidi dikurangi pasti berdampak," kata Sudirman, di Kantor Kementerian ESDM, Jakarta, Selasa (7/6/2016).

Namun menurut demikian, pemerintah berusaha agar dampaknya tidak akan me‎mberatkan masyarakat.  Akan ada hitung-hitungan agar harga BBM Solar tidak memberatkan masyarakat.


Dia mengungkapkan, pengurangan subsidi solar merupakan bentuk penataan subsidi agar tepat sasaran dinikmati masyarakat yang memang berhak mendapatkannya.

"Arah dari penataan subsidi kan bagaimana caranya subsidi secara bertahap betul-betul sampai pada yang berhak, siapa yang berhak ya masyarakat kecil," jelas Sudirman.

Subsidi solar yang dikurangi tersebut nantinya akan dia‎lihkan untuk membangun infrastruktur, seperti waduk, listrik di wilayah pinggiran. Dengan begitu dampak pengurangan subsidi akan dirasakan langsung masyarakat.

"Bukan dibagikan kepada pembeli BBM tapi melalui proyek strategis seperti infrastruktur, itu adalah bagian dari menyehatkan pengelolaan subsidi," tutup Sudirman.

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya